TRIBUNNEWS.COM – Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 antara Indonesia U23 dan Guinea kembali dilanjutkan setelah babak kualifikasi.
Usai menyoroti pelanggaran tersebut, Witten memberikan hadiah penalti yang mengakibatkan Suleiman mengalami cedera kepala
Kamis (9/5/2024) pekan lalu melawan Timnas Indonesia U23, jagat maya dihebohkan dengan tudingan mencuri nyawa pemain asal Guinea.
Benarkah Alseni Soma yang berusia 25 tahun bermain melawan Indonesia U23? Itu benar. Pemeriksaan Fakta: Guinea Mencuri Usia
Diketahui, Alseni Soma juga tampil pada laga yang berakhir dengan kemenangan Guinea tersebut.
Pelatih Kaba Diawara memasukkan Alseni Soma dari kursi kanan di babak kedua (46′).
Para pemain menggantikan pasien Conte, yang menerima sebagian besar perawatan di babak pertama
Alseni Soma mengisi sayap kiri serangan Guinea hingga akhir pertandingan. Aleseni Soma (rompi belakang) diduga melakukan pencurian usia di Olimpiade Paris 2024 antara Indonesia U23 dan Guinea.
Kasus Aleseni Soma sedang ramai diperbincangkan dalam kasus pencurian uang.
Kecurigaan bermula ketika laman Sofasco yang kerap digunakan untuk menonton langsung skor pertandingan melaporkan Alseni Soma berusia 25 tahun.
Namun setelah dicek datanya, ternyata data tersebut mengarah ke sosok lain, Alsenyi Soma
Ya, jadi ada dua pemain bernama Alseni Soma asal Guinea
Alseni Soma pertama kali bermain pada usia 25 tahun dan bermain untuk klub lokal Guinea, Callum FC.
Ia merupakan bagian dari timnas Guinea U17 hingga U20 pada musim 2015-2017.
Oleh karena itu, perlu dipahami mengapa ada kesalahan dalam entri data di bagian Sofasco
Sedangkan Aleseni Soma berusia 23 tahun yang bermain untuk klub lokal Horoya AC.
Dia melakukan debutnya untuk Indonesia U23 kemarin.
Pasalnya, Alseni Soma juga tampak berpindah posisi di sayap kiri di lini serang Guinea.
Alseni Soma, 25, adalah gelandang yang lebih bertahan
Alhasil, pengecekan fakta ini tidak akan berpengaruh pada tiket Olimpiade Paris 2024.
Guinea terus mengalahkan Indonesia di kualifikasi Grup A Olimpiade Paris 2024.
Delegasi Afrika akan dikelilingi tim-tim kuat seperti tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
Padahal, timnas Guinea sudah menguji kekuatan lawannya.
Namun, pertandingan tersebut diwarnai kekalahan tragis.
Amerikalah yang membimbing Guinea 3-0-1.
Meski demikian, performa melawan Timnas Indonesia di Olimpiade Paris 2024 patut diapresiasi.
Sebab, Guinea bisa memecahkan rekor terburuknya dalam 60 tahun terakhir
Ya, seperti halnya timnas Indonesia, Guinea sudah lama absen di Olimpiade.
Guinea terakhir kali tampil di Olimpiade pada edisi Tokyo 1964
Guinea kini menjadi wakil Afrika keempat yang lolos ke Paris pada Juli 2024, setelah Mesir, Mali, dan Maroko. Gelandang Indonesia Ivar Jnair (tengah) berebut bola dengan striker Guinea Ousmane Kamara (11) dan gelandang Guinea Aguibo Kamara (kanan) selama pertandingan Olimpiade antara Indonesia dan Guinea. Tempat terakhir Turnamen Sepak Bola Putra Paris 2024 di Clairfontein-en-Yvelines, selatan Paris, 9 Mei 2024. (MIGUEL MEDINA/AFP) (AFP/MIGUEL MEDINA) Divisi Grup Olimpiade Paris 2024.
Grup A: Prancis, Guinea, AS, Selandia Baru
Grup B: Argentina, Maroko, Ukraina, Irak
Grup C: Spanyol, Mesir, Republik Dominika, Uzbekistan.
Grup D: Paraguay, Mali, Israel, Jepang, jadwal lengkap Olimpiade Paris 2024.
24-30 Juli 2024 : Sesi Tim
2 Agustus 2024: Semifinal
5 Agustus 2024: Semifinal
8 Agustus 2024: Persaingan Medali Perunggu
9 Agustus 2024: Perebutan medali emas Olimpiade Paris 2024.
Salah satu lokasinya adalah markas Parish Saint-Germain (PSG).
1. Parc des Princes (markas PSG) di Paris
2. Stade de Bordeaux di Bordeaux
3. Stadion Beaujolais di Nantes
4. Stade de Lyon di Lyon
5. Stade de Marseille di Marseille
6. Stade de Nice di Nice
7. Stade Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)