Wartawan Tribunnews.com Rina Ayu Panca Rini melaporkan
MIMBAR. Ia mengatakan, penyediaan tempat penitipan anak atau penitipan anak yang berkualitas di kantor atau institusi bisa menjadi solusi atas kekurangan anak yang dialami perempuan.
“Saat ini 71 ribu perempuan Indonesia belum punya anak, sudah menikah tapi belum mau punya anak. Jadi lihat hari jawabannya. Biarkan kementerian terkait beri ruang untuk punya anak, beri yang baik, berikan yang terbaik,” Rabu (10/12). /2024 ) di kantor BKKBN Jakarta.
Ia mengatakan, ada tiga alasan perempuan memilih tidak mempunyai anak di Indonesia. Pertama, pasangan yang bekerja khawatir tidak bisa mengasuh anak mereka dengan baik.
Kedua, alasan untuk mengejar karir dan impian. Ketiga, budaya. “Ada tiga alasan perempuan memilih tidak punya anak. Siapa yang mengasuh, suami bekerja dan istri takut mengurus anak. Ada juga yang sibuk dengan impian dan kariernya. Karena faktor budaya, jelas mantan Bupati Batang, Jawa Tengah itu.
Sementara itu, guna memberikan layanan penitipan anak yang berkualitas, Kementerian Pendidikan dengan bangga memperkenalkan program penitipan anak/penitipan anak Taman Asuh Anak (Tamasya) dan Organisasi Ayah Berprestasi (GATE).
Proyek percontohan satu hari ini akan dilaksanakan di lima kementerian termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Kehidupan, dan Kementerian Tenaga Kerja.
Ke depan, perusahaan swasta dan perusahaan selain kementerian atau lembaga juga perlu memberikan pelayanan sehari-hari yang berkualitas. “Pilot project baru ada di lima kementerian yang bertanggung jawab bersama. Ke depan mohon bantuannya untuk menyiapkan tempat penitipan anak di setiap tempat kerja. Yang diperlukan hanyalah pengawasan dan keseriusan.”