TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Plantation Expo (Bunex) 2024 resmi ditutup.
Pertemuan penutupan diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara pedagang dan pembeli tebu, kopi, kakao, vanila dan kacang-kacangan, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan luar negeri.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Heru Tri Widarto, Pj Direktur Jenderal Tanaman.
Hal ini menunjukkan kuatnya upaya kedua belah pihak dalam mempromosikan ekspor produk tanaman Indonesia ke pasar dunia melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Departemen Perkebunan. dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Pemasaran Kelapa Sawit (BPDPKS).
Prayut Siamsuri, Chief Executive Officer Bunex 2024, menyatakan Bunex 2024 berlangsung sukses dengan total 133 booth yang terdiri dari 60 booth UMKM dan 73 booth dari petani dan lembaga pendukung lainnya, dengan peserta lebih dari 15.268 orang yang mengunjungi keseluruhan acara.
“Bunex 2024 mencatat total transaksi langsung sekitar R2,32 miliar. Potensi transaksi dari pembeli sebesar Rp367,2 miliar. Penandatanganan 11 nota kesepahaman senilai Rp3,1 triliun merupakan keberhasilan penting dalam rangkaian proyek pameran ini,” kata Prayut dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2024).
Prayudi juga mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan kualitas, nilai tambah, dan daya saing sayuran Indonesia. Di antara capaian tersebut, UMKM mengapresiasi Dirjen Tanaman dan BPDPKS karena merasakan dampak langsung dari investasi Bunex.
Salah satu yang menarik dari pameran ini adalah pengenalan teknologi B50 yang diharapkan dapat mendukung proyek ketahanan energi.
“Semoga segala upaya yang kami lakukan di Bunex dapat terus mendukung kesejahteraan Indonesia saat ini dan masa depan,” kata Prayudi.
Selain itu mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas peran serta pemangku kepentingan, UMKM, dan pelaku usaha di industri perkebunan. Berbagai hadiah diberikan. yang menunjukkan dedikasi dan upaya mereka. Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong dan mengakui kontribusi pihak-pihak yang berperan penting dalam keberhasilan operasional dan pengembangan bisnis kami.
Pj Dirjen Perkebunan menjelaskan pentingnya sektor pembangkitan sebagai penyumbang devisa terbesar dari sektor nonmigas.
“Kami semakin sadar melalui Bunex bahwa sektor tanaman merupakan kekuatan penting dalam perekonomian negara dan Pameran Tanaman Indonesia merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk tanaman secara modern,” ujarnya.