Laporan reporter Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM – Indonesia ingin mengubah seluruh industri ke era yang lebih baik melalui peta jalan Making Indonesia 4.0.
Pendekatan ini merupakan upaya peningkatan investasi, ekspor dan kerja sama di sektor industri.
Untuk mengenalkan potensi dunia usaha dalam negeri, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi akan berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, pameran bisnis terbesar di dunia.
Ajang ini menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan potensi ekonomi, teknologi, dan bisnisnya kepada dunia.
Kehadiran Indonesia di Hannover Messe mencerminkan komitmen dan keseriusan Indonesia dalam mengikuti dinamika lingkungan bisnis, pertumbuhan ekonomi, dan ekosistem inovasi yang berkembang pesat di kancah dunia.
Dengan beragamnya industri yang mencakup manufaktur, teknologi produksi, energi, otomasi, dan teknologi informasi, Indonesia siap memberikan kontribusi dan dampak signifikan pada acara ini.
“Menciptakan industri yang cerdas dan berkelanjutan memerlukan kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, antara lain pelaku usaha, swasta, pemerintah, institusi akademis, dan masyarakat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Senin (22 April 2024).
Kolaborasi yang kuat ini bertujuan untuk berinvestasi dalam RnD, memanfaatkan teknologi terkini, menerapkan praktik terbaik, dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan dan teknologi di semua sektor bisnis.
Menperin menegaskan tujuannya adalah untuk mengembangkan sektor perekonomian yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan sosial, serta memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan mendatang.
“Hannover Messe 2024 memberikan kesempatan unik bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk membangun kemitraan strategis, mengeksplorasi pasar baru dan mempromosikan pertukaran teknologi dengan mitra internasional yang berfokus pada Industri 4.0, keberlanjutan dan transformasi digital yang bertujuan untuk memantapkan diri sebagai pemain utama dalam industri ini,” membentuk masa depan bisnis global,” kata Menteri Perindustrian.