TRIBUNNRWS.COM – Bagaimana keluarga Armor Toreador berdamai dengan keluarga Kit Intan Nabila setelah insiden KDRT viral di media sosial?
Upaya keluarga Armer, yakni ayahnya, untuk bernegosiasi dengan keluarga Kittan Nabila terus dilakukan.
Pasalnya, Armor mampu menyelesaikan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang telah berlangsung selama lima tahun dengan seorang wanita bernama Intan.
Ayah Armor pun mencoba menghubungi nenek Antan di Aceh.
Informasi tersebut dilansir pengacara Armour, Arwansiah, dari Kyomikumi, Minggu (25/8/2024).
“Keluarganya, terutama ayah Armor dan ayah Antan, sangat dekat.”
Pasca kejadian, selain menghubungi ayah Antan, Armor juga menghubungi nenek Intan di Aceh, kata Arvansia saat diwawancara di Polres Bogor.
Lebih lanjut, Armor disebut-sebut merasa sangat tertekan setelah video bukti kekerasan dalam rumah tangganya menjadi viral.
Sejauh ini, ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Intan di Polres Bogor.
Mengaku depresi, Armor mengaku tidak menyangka video kekerasan dalam rumah tangganya bisa menjadi viral.
“Armor bilang dia minta maaf, dia depresi banget sekarang, dia merasa bersalah. Dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini dan akan terjadi seperti ini,” kata Unrwansia.
Di sisi lain, keluarga Armor juga kecewa dengan Antan.
Pasalnya Antan kembali mengunggah video bukti rekaman CCTV Armor yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga di depan anak tersebut.
Sekadar informasi, video KDRT kedua yang dibagikan Intan melalui Instagram pribadinya @cut.intannabila diunggah pada Kamis (22/8/2024).
Kasus kekerasan dalam rumah tangga diajukan oleh Armor pada tahun 2022.
Keluarga merasa tidak dapat diterima mengetahui bahwa video pelecehan yang dilakukan Armour dibagikan ulang di Instagram.
“Keluarganya kecewa banget, ‘Oh kenapa dikirim lagi’,” jelas Arwanshah.
Arwanshah menjelaskan alasan keluarga kliennya bungkam.
Alih-alih merasa bersalah, keluarga Armor malah diam saja karena ingin memberikan keduanya waktu untuk menyelesaikan masalah.
Dengan kata lain, Armor dan Intan harus bisa saling mengikuti hingga menemukan Kata Perdamaian.
“Tujuan dari diamnya kami adalah agar kami merasa bersalah.”
“Tapi beri waktu pada Armor dan Anton untuk mengejar ketertinggalan,” lanjutnya.
Arwansia juga mengatakan: “Ya, anak-anak muda yang belum sadar, makanya kita beri kesempatan untuk berpikir satu sama lain.
Sementara itu, keluarga terkejut mengetahui video kekerasan dalam rumah tangga Armour lainnya menjadi viral.
“Tapi saat (videonya) muncul kembali, pihak keluarga bertanya-tanya, ‘Apa ini sebenarnya’,” jelas Arwansia.
Namun kini postingan video Antan sudah tidak terlihat.
Barulah Armor atau keluarganya dituding meminta pemecatan Intan.
Arwansia kemudian membantah keluarga kliennya melakukan perbuatan yang dituduhkan tersebut.
“Tidak ada yang namanya ‘permintaan untuk menghancurkan keluarga Armor’. Itu hak Intan, tapi Indonesia punya UU ITE jadi harus hati-hati banget kalau main di media sosial.”
(News Life/Ayu)