Callista Arum Alami Kejadian Mistis Selama Syuting Film ‘Kemah Terlarang’

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Bayu Indra Perman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Callista Arum membintangi film horor ‘Forbidden Camp’ yang merupakan adaptasi dari cerita topikal dan novel berjudul sama.

Callista yang memerankan tokoh bernama Rini mengaku beberapa kali mengalami kejadian mistis saat syuting.

Callista yang sedang syuting di kawasan Jogja menceritakan, sesampainya di hotel, menjelang hari pertama syuting, ia mendengar suara gamelan.

“Jadi saya sampai di hotel, saya satu kamar dengan manajer saya dan dia sudah tidur. Saya main ponsel sampai jam 2 atau 3 pagi,” kata Callista Arum saat tampil di Most Celebrity Podcast, Selasa (9 Mei 2024).

“Kemudian saya mendengar suara gamelan pelan-pelan, tapi saya yakin itu suara gamelan. Jadi keesokan paginya saya tanya ke pramugara hotel dan dia menjawab iya, dekat dengan hotel dan sekolah tempat gamelannya” jelas Calista.

Callista merasa tenang karena apa yang didengarnya malam itu bukanlah sesuatu yang aneh dan menegaskan bahwa dia tidak mendengar apapun malam itu.

“Tetapi ketika saya bertanya apakah mereka berlatih sampai larut malam, pihak hotel menjawab, ‘Ya mbak, kamu tidak perlu khawatir, kamu tidak perlu memikirkannya.’ bunyi gamelan tandanya kami diterima”, jelas Callista.

Selanjutnya saat syuting, ada momen Callista dan pemain lainnya melihat sosok wanita tua yang aneh.

“Ada kejadian lagi, jadi di penghujung malam kami sedang bermain kartu bersama dan nongkrong bersama, saat kami sedang bermain di lantai bawah, tiba-tiba ada seorang wanita tua mendatangi kami sambil membawa kantong plastik,” jelas Callista.

“Dia melihat kami satu per satu, kami merasa aneh bukan? Salah satu pemain menanyakan ‘ibunya siapa’, namun dia tidak menjawab, dia hanya diam dan terus berjalan”, lanjutnya.

Malam itu saya meminta semua pemain untuk tidur di kamar saya karena saya tidak ingin sendirian.

Film horor ini merupakan adaptasi dari topik karya Wakhid Nurrokhim yang viral di media sosial dan kemudian menjadi novel.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *