Diposting oleh reporter Tribunnews.com Rina Ayu
BERITA TRIBUNE.
“Kami ingin mengajak seluruh negara yang merupakan komunitas untuk berpartisipasi dalam wakaf,” kata Presiden BWI, Prof. Dr. Phil H. Kamaruddin Amin, pada malam pesta ulang tahun BWI (30/8/2024).
Ia menekankan pentingnya pengelolaan wakaf yang profesional dan inovatif di era digital saat ini. Teknologi dan informasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Dalam Peta Jalan Wakaf Nasional 2024-2029, BWI telah mengidentifikasi beberapa strategi penting, antara lain pengembangan Bank Wakaf sebagai penggerak bisnis berbasis syariah serta peningkatan kapasitas dan sertifikasi Nazir.
Juga menciptakan ekosistem wakaf dan menghasilkan wakaf dengan menggunakan teknologi seperti platform wakaf nasional, QRIS, ATM, mobile banking dan e-commerce.
“Kami mendukung pengelolaan wakaf yang tidak hanya andal tetapi juga responsif terhadap perkembangan teknologi,” tambah Kamaruddin Amin.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dalam sambutannya menyoroti pentingnya kerja sama Kementerian Agama dan BWI dalam menghadapi tantangan era digital ini.
Saiful Rahmat Dasuki mengatakan “Hubungan antara BWI dan seluruh pemangku kepentingan sangat penting bagi keberhasilan kami dalam menjalankan operasi dan misi sehari-hari,” kata Saiful Rahmat Dasuki.
Gerakan wakaf Indonesia bertujuan untuk menciptakan kesadaran umum di masyarakat tentang pentingnya wakaf sebagai suatu sistem ekonomi dan sosial.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI, serta perwakilan BWI dan Kementerian Agama. Banyak inisiatif baru yang diperkenalkan untuk melakukan modernisasi, termasuk peran pengelolaan wakaf.
Salah satu inisiatif tersebut adalah pengembangan komunikasi elektronik untuk pendaftaran, estibdal dan integrasi Nazir dalam website nasional. Hal ini merupakan langkah sederhana untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf di Indonesia.