TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bus wisata PO Trans Putera Fajar yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami rem blong di ramp Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 11 Mei sore. 2024. berpindah tangan sebelum ditangani oleh PT Jaya Guna Hage berpelat Polres Kabupaten Wonogiri.
Informasi yang dihimpun Tribunnews menyebutkan, bus bermesin depan merek Hino AK tahun 2006 ini pertama kali digunakan oleh perusahaan bus ternama rute Sumatera.
Mesinnya tipe Hino AK1J non turbo, sistem pengeremannya full udara, namun rem parkirnya masih manual.
Dari PO tersebut, bus tersebut kemudian dijual ke perusahaan mobil di Pulau Jawa. Dari perusahaan bus inilah, bus ini kemudian dijual ke PO Jaya Guna Hage.
Dari PO Jaya Guna Hage, bus tersebut selanjutnya berpindah pemilik ke perusahaan bus lain sebanyak dua kali.
Namun sejak bus berpindah tangan dari PO Jaya Guna Hage ke operator lain, izin KIR bus tersebut tetap menggunakan nama PO Jaya Guna Hage untuk keperluan perizinan.
PO yang mengoperasikan bus wisata tersebut diduga tidak memiliki izin usaha bus wisata.
Hal itu dibenarkan melalui keterangan resmi Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Mereka menyebut status tes mengemudi bus wisata PO Trans Putera Fajar bernomor polisi Wonogiri AD 7524 OG yang mengalami kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat, telah habis pada Desember 2023.
Selain itu, bus PO Trans Putera Fajar yang fatal itu tidak memiliki izin angkutan saat kecelakaan terjadi di Subang. Lokasi bus wisata naas PO Trans Putera Fajar nomor AD 7524 OG yang kini dievakuasi di Terminal Subang pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu ( 5/11/2024). Korban jiwa akibat kecelakaan tersebut berjumlah 11 orang, dan korban luka ringan dan berat berjumlah 32 orang. Korban terbanyak adalah siswa SMK Kencana, Depok. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Terkait permohonan Mitra Darat, bus tersebut telah terdaftar tidak memiliki izin angkutan dan status uji berkala (uji kir) telah habis terhitung sejak 6 Desember 2023, kata General Manager Hukum dan Humas Aznal. dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2024) Pergantian model dari Discovery Laksana menjadi Jebus 3
Selain beberapa kali berpindah tangan, bus naas Fahar Putera Trans juga mengalami perombakan model di bengkel.
Model asli bus ini adalah Discovery yang diproduksi oleh Karoseri Laksana, Hongaria.
Model Discovery biasanya terdapat pada bus bermesin depan produksi Karoseri Laksana, seperti yang biasa kita lihat pada bus hemat AKAP asal Jawa Timur.
Untuk memenuhi permintaan dan selera pasar serta minat pengguna terhadap bus dengan model modern, maka model bus telah direvisi total menjadi model Jetbus 3 SHD produksi Karoseri Adi Putro, Malang.
Terkait kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar, Aznal mengatakan Dirjen Humas saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam atas kecelakaan tersebut.
Direktorat Jenderal Humas mengimbau kepada seluruh Perusahaan Kendaraan Bermotor (MO) dan pengemudi untuk rutin melakukan pengecekan status armada dan melakukan registrasi izin angkutan serta melakukan pemeriksaan kendaraan sewaktu-waktu.
“Semua pengguna angkutan bus umum diimbau memeriksa kesesuaian kendaraan sebelum berangkat pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh di ponsel pintarnya,” kata Aznal.
Sebelumnya, kecelakaan mengenaskan terjadi pada bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu sore (11/5/2024).
Total korban mencapai puluhan orang. Dari SMK Lingga Kencana, Depok, korbannya berjumlah 10 orang, semuanya penumpang bus.