Buntut Kasus Alat Belajar SLB, DPR Panggil Sri Mulyani: Pelayanan Bea Cukai Harus Segera Dievaluasi

Wartawan Tribunnews.com, Dennis Distriavan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi

“Pelayanan kepabeanan harus segera dilakukan penilaian, terutama untuk menetapkan bea masuk atas barang-barang tertentu seperti peralatan atau aksesoris sekolah,” kata Kamaruzmad saat dihubungi Tribun, Senin (29/4/2024).

Kamarusmad mengatakan DPR akan menjadwalkan pemanggilan Menteri Keuangan Mulyani dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani.

DPR bisa menjadwalkan pemanggilan ke Menteri Keuangan dan Dirjen Bea dan Cukai jika diperlukan karena ada keresahan di masyarakat terkait pengenaan bea masuk terhadap barang tertentu. Masyarakat sedang menghitung, kata Kamarusam.

Sebelumnya, Badan Bea dan Cukai sempat menjadi sorotan publik karena beberapa kasus.

Diantaranya kasus ekspor barang impor berupa 20 buah keyboard ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diberitahukan sebagai kiriman oleh Perusahaan Jasa Konsinyasi (PJT) pada 18 Desember 2022.

Selain itu ada pengiriman sepatu dan pengiriman statistik tindakan. Menteri Keuangan Mulyani mengatakan banyak kasus serupa, yaitu pengaduan mengenai pengenaan bea masuk dan pajak.

Pak Mulyana mengatakan, dalam kedua kasus tersebut, terdapat indikasi harga yang ditawarkan Perusahaan Jasa Kurir (PJT) lebih rendah dari harga sebenarnya (sesuai invoice). Oleh karena itu, petugas bea cukai melakukan koreksi dalam rangka penghitungan bea masuk dan pajak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *