Demikian dilansir Aisiya Nursyamsi, jurnalis Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kejang demam adalah demam disertai kejang yang biasa terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 5 tahun dan diketahui berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kepada para orang tua, khususnya ibu-ibu yang mengasuh anak, untuk bersabar agar tidak panik.
Dokter spesialis anak, spesialis neurologi, Dr. Arie Sulistyowati, M.Si., Sp. A Subsp RS Pondok Indah berbagi nasehatnya apa yang harus dilakukan orang tua jika anaknya mengalami kejang.
Pertama, orang tua harus mencari tahu apakah ada komplikasi seperti pingsan atau kelemahan kaki.
“Jika anak kehilangan kesadaran, sulit bangun, atau kaki lemas, segera periksakan ke dokter,” ujarnya dalam wawancara media secara virtual, Senin (29/7/2024).
Kedua, orang tua dapat merekam atau merekam video anaknya saat kejang untuk membantu dokter.
“Rekaman video penyitaan sebenarnya akan sangat membantu kami,” tambahnya.
Terkadang definisi kejang antara dokter dan orang tua mungkin berbeda.
Dengan begitu, orang tua dapat mencatat anak mereka saat kejang untuk membantu dokter melihat gejala apa yang terjadi.
Tentunya sebelum masuk, sebaiknya orang tua memastikan terlebih dahulu kondisi anak dalam keadaan aman.
“Video itu diambil dari ujung kepala sampai ujung kaki,” tambahnya.
Orang tua juga dianjurkan untuk mencatat gerakan mana yang menjadi perhatian khusus.
Misalnya mata anak menoleh ke satu sisi. Atau gerakan kaki yang tidak wajar saat kejang.
“Dan kalau ada selimutnya, buka. Dengan begitu benar-benar bisa melihat. Karena akan membantu dokter untuk menentukan jenis serangan dan gejalanya,” tutupnya.