Laporan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan Bulog telah mengambil gabah dalam negeri sebanyak 633 ribu ton untuk membeli beras dalam negeri hingga April 2024.
Menurut Bayu, 633 ribu ton gabah sama dengan 329 ribu ton beras. Hal itu disampaikannya pada konferensi Halal Bihalal yang digelar di kantor Perum Bulog, Kamis (25/04/2024).
“Saat ini Bulog sudah membeli gabah di pasar dalam negeri sebanyak 633.000 ton, kita pakai setara gabah, 633.000 ton gabah setara dengan 329.000 ton beras,” kata Bayu.
Bayu menjelaskan, ada dua alasan Perum Bulog hanya mampu mengonsumsi gabah sebanyak 633 ribu ton. Pertama, musim panen yang singkat. Sehingga para petani mencoba bergabung dengan pabrik yang dikelola Bulog dan mitranya.
“Waktu yang singkat ini menyebabkan masalah pada alat pengering karena pada saat yang sama matahari ada dan tidak,” kata Bayu.
Permasalahan kedua adalah kurangnya pupuk yang berdampak pada produksi gabah yang masih mentah. Faktanya, kualitas gabah juga berpengaruh.
“Dampak dari situasi pemupukan pada tahun 2023 hingga awal tahun 2024 adalah pupuk pada saat itu masih menghadapi tantangan, antara lain jumlah pupuk yang tersedia kurang baik, hal ini menyebabkan kualitas gabah sangat rendah, keadaan tersebut itu sangat eksplosif. , kuning sekali,” jelas Bayu.
Lebih lanjut, Bayu menyatakan, neraca transaksi berjalan Bulog sebanyak 1,457 juta ton. Jumlah jatah tersebut belum termasuk penyaluran beras melalui bantuan pangan.
“Program bantuan pangan belum terlaksana. Kami masih menunggu informasi terkini. Mudah-mudahan minggu ini selesai dan sisa pangan akan kami distribusikan di sisa bulan Mei hingga Juni selama 3 bulan.” dia menjelaskan.