Dilansir reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perum Bulog saat ini memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,8 juta ton, yang 70 persennya berasal dari beras impor dan 30 persen dari cadangan dalam negeri.
Menurut Bayu Krishnamurthy, CEO Perum Bulog, angka tersebut merupakan sebuah keberhasilan.
Keberhasilan ini disebabkan rendahnya penjualan dalam negeri akibat pendeknya panen padi, yakni sekitar dua hingga tiga bulan.
“Peram Bulog baru bisa menyerap gabah jika produksi tersedia. Kami berkomitmen terus memprioritaskan penyerapan gabah lokal,” kata Baiu dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).
Bayu mengatakan, saat ini Bulog mendapat manfaat gabah sekitar 700 ribu ton, lebih banyak dari yang ditetapkan pemerintah sebesar 600 ribu ton.
Dia berharap Bulog bisa menyerap lebih dari 900 ribu ton setara beras pada tahun ini.
“Mengingat neraca beras saat ini, impor hanya dilakukan jika diperlukan,” kata Baiu.
Untuk menyerap buah-buahan lokal, Baiu menjelaskan ada beberapa cara untuk membeli blog tersebut.
Pertama Anda harus membeli gandum, lalu menunggu di toko. Hal ini hanya bisa dilakukan di 10 SPBU milik Bulog. Dengan cara ini, blog bisa menyerap biji-bijian dalam jumlah besar.
Yang lain membeli gandum dari petani.
Cara ketiga adalah dengan membeli beras secara acak dari pabrik beras kecil dan membelinya serta bekerja untuk memproduksi beras sesuai permintaan pasar, kata Baiu.