TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perum Bolog akan bertransformasi dari emiten menjadi lembaga otonom yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Usulan tersebut disetujui oleh Presiden Pravo Subianto. Berdasarkan statusnya sebagai lembaga otonom, Bulog tidak lagi terafiliasi dengan Kementerian BUMN.
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan mengatakan usulan perubahan status Bulog menjadi independen dari Kementerian BUMN disampaikan dalam rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Prabowo, Selasa (26 November 2024).
“Saya laporkan perlunya transformasi Borug, dan kami akan terus bertemu dengan pihak-pihak terkait untuk menyusun konsep transformasi Borog,” kata Zulkifli dalam jumpa pers di kantor Borug, Jumat ) 11/2024).
Hari ini, Dzulkefly memimpin rapat koordinasi pertama menyusul arahan Presiden untuk menjadikan Borag menjadi lembaga otonom.
Ada beberapa hal yang dibahas yakni payung hukum perubahan tersebut, kepastian anggaran, dan fungsi kelembagaan Bulog ke depan.
Ia menekankan transformasi Borlaug menjadi lembaga otonom yang bertanggung jawab langsung kepada presiden untuk memperkuat perannya dalam menjaga pasokan dan harga pangan, khususnya beras.
“Singkatnya banyak yang perlu dibahas, namun kesimpulannya akan diperdalam oleh setiap faktor terkait yaitu Kementerian Pertanian, Parnas, Perdagangan dan Perindustrian,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono akan memimpin tim transformasi sebelum beralih ke badan otonom yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabhu Subianto.
“Perpresnya akan membentuk tim transformasi dan sekarang sedang kita persiapkan konsepnya,” kata Wahyu usai Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Kantor Koordinasi Pangan Garha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (21 November 2024).
Wahyu mengatakan Perum Bulog akan tetap berada di bawah Kementerian BUMN hingga tahun 2025. Kantor BUMN juga masih mengikuti rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
Ohio tidak akan menetapkan target kapan Borlaug akan menjadi badan otonom di bawah presiden.
“Kalau bisa lebih cepat, jangan lama-lama,” kata Vasiu.
Koresponden : Lilatul Anisa |. Sumber : Kas