Bukti Valid PSSI di Depan PBSI, Prestasi Timnas Indonesia Berbanding Terbalik dengan Badminton

TRIBUNNEWS.COM – Ini bukti sahih performa PSSI nampaknya lebih unggul dari PBSI belakangan ini.

PSSI yang merupakan federasi yang mengatur sepak bola Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif.

Apalagi sejak Erick Thohir menjabat Ketua Umum PSSI, kinerja federasi terus membaik.

Meski belum bisa dibilang sempurna, namun performa PSSI di era Erick Thohir patut diacungi jempol dan patut mendapat pengakuan.

Hasil dari berbagai perkembangan PSSI dalam pembenahan timnas dan kompetisi liganya mulai terasa.

Apalagi untuk keterwakilannya yang terlihat semakin menjanjikan di berbagai kategori umur.

Misalnya, Timnas Indonesia yang dipimpin Shin Tae-yong terus bergerak ke arah yang benar. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bertemu dengan Ketum PSSI Erick Thohir sebelum laga Timnas Indonesia Tahap II Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (Instagram Eric Thohir)

Setelah pertama kali menorehkan sejarah dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia, Garuda juga menorehkan sejarah tak kalah hebatnya.

Tepat di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia berhasil tampil mengejutkan sekaligus menjanjikan.

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Timnas Indonesia berhasil lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Dari sisi ranking FIFA, Timnas Indonesia juga konsisten mencatatkan kemajuan signifikan.

Timnas Indonesia saat ini diketahui berada di peringkat 133 dan berpotensi naik peringkat FIFA lebih jauh.

Kualitas permainan, kedalaman skuad, mentalitas, dan level timnas Indonesia kini terlihat jauh berbeda.

Tidak hanya tingkat senior yang mengalami perkembangan pesat, keterwakilan kategori usia juga semakin berkembang.

Sama seperti Timnas U-23 Indonesia yang tahun lalu berhasil meraih medali emas di SEA Games 2023, momen bersejarah bagi Timnas Indonesia berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo. pada Senin (29/07/2024). (twitter/@TimnasIndonesia)

Kemudian, Timnas Indonesia U-19 baru saja menjuarai Piala AFF U-19 2024 di Surabaya pekan lalu.

Timnas U-16 Indonesia pun patut mendapat pujian meski kiprahnya melambat di Piala AFF U-16 2024.

Semakin kompak Erick Thohir dan Shin Tae-yong bekerja sama, semakin jelas arah sepak bola Indonesia.

Kini tinggal hiruk pikuk program kompetisi Liga Indonesia yang berkualitas, timnas wanita, dan pembinaan anak usia dini yang dinantikan.

Melihat berbagai fakta di atas, tidak salah bila jika kita menilai kinerja PSSI lebih unggul dibandingkan PBSI dalam kondisi saat ini.

Berbeda dengan kinerja PBSI sebagai induk organisasi bulutangkis se-Indonesia yang mendapat sorotan.

Ya, perhatian tajam terus tertuju pada PBSI akibat menurunnya prestasi dan prestasi bulu tangkis Tanah Air.

Beberapa tahun terakhir, prestasi atlet bulutangkis Indonesia terkesan kontradiktif. Ganda Putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bertarung melawan Ganda Putra Jerman Mark Lamsfuss/Marvin Seidel di Porte De La Chapelle Arena Paris. Fajar/Rian menang dua gim langsung, 21-13 dan 21-17, Sabtu (27/7/2024). (NOC Indonesia)

Kontingen bulu tangkis Indonesia yang biasanya menjadi juara mampu meraih gelar juara di berbagai disiplin ilmu.

Kini tren tersebut nampaknya semakin berkurang dan hanya sedikit atlet dari industri tertentu yang bisa diandalkan.

Bahkan tak jarang atlet-atlet hebat yang diunggulkan meraih gelar juara kerap terpeleset secara tak terduga dan berakhir tak meraih kemenangan.

Usai tak meraih medali di Asian Games 2023, bulutangkis kembali terancam paceklik medali di Olimpiade 2024.

Tercatat, hanya dua dari enam tim bulu tangkis nasional di Indonesia yang bisa lolos ke babak tolak peluru Olimpiade Paris 2024.

Dua wakilnya, Fajar Alfian/Rian Ardianto (Ganda Putra) dan Gregoria Mariska (Tunggal Putri) lolos ke babak 16 besar.

Sementara tiga nomor lainnya gagal total mengantarkan wakilnya ke babak sistem gugur, mulai dari tunggal putra, ganda campuran, dan ganda putri. Anthony Ginting dan Jonatan Christie. (Kolase Berita Tribune)

Di tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Ginting kalah di babak penyisihan grup, dan itulah yang terjadi.

Usai beralih ke ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas juga tidak banyak berbuat di Olimpiade kali ini.

Begitu pula dengan ganda putri yang pada edisi sebelumnya sempat menyumbang emas, tak bisa berbuat apa-apa di babak penyisihan.

Khusus tunggal putra dan ganda campuran, Indonesia untuk pertama kalinya tidak memiliki wakil sama sekali di babak penyisihan grup.

Berbagai rapor merah mewarnai performa dan prestasi atlet bulu tangkis Tanah Air, prestasi PBSI terus disorot.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *