Bukannya Melawan Hamas, Tentara IDF Malah Curi Banyak Senjata di Markas Militer Israel di Gaza

TRIBUNNEVS.COM – Anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ditangkap karena diduga mencuri amunisi dalam jumlah besar dari markas militer Israel di Jalur Gaza.

Sejumlah senjata yang dicuri antara lain granat setrum dan ribuan amunisi 5,56 mm dan 9 mm.

Selain itu, ada bom pipa, jaket, helm militer, dan perlengkapan tempur lainnya.

Maariv melaporkan, operasi penangkapan tentara tersebut dilakukan oleh polisi Israel dan Shin Bet (Dinas Keamanan Israel).

Rumah seorang tentara dari daerah Binjamin digeledah. Banyak senjata ditemukan.

Senjata tersebut diyakini berasal dari pangkalan militer di Jalur Gaza.

Tentara tersebut dan senjata curiannya dibawa pergi oleh polisi militer untuk penyelidikan lebih lanjut. Ini bukan pertama kalinya

Kasus pencurian senjata militer Israel juga terjadi pada tahun lalu, tepatnya pada Juni 2023.

Saat itu, Shin Bet menangkap dua warga Israel yang mencuri ribuan butir amunisi dari pangkalan militer Tze’elim.

Kecelakaan menimpa dua orang pencuri karena tertangkap kurang dari 24 jam setelah melakukan aksinya.

Menurut sumber militer, keduanya berhasil memasuki pangkalan dan menuju bunker yang berisi amunisi dalam jumlah besar.

Mereka berhasil mencurinya meski keamanan pangkalan diperketat.

Jumlah amunisi yang dicuri belum diketahui secara pasti. Namun Shin Bet memperkirakan jumlahnya sekitar 26.000 kasus.

“Belakangan ini, jumlah orang yang masuk tanpa izin telah berkurang,” kata seorang sumber militer kepada Wali.

“Namun, mereka masih bisa masuk dan mencuri.”

Pada November 2022, tercatat pula kasus pencurian amunisi dalam jumlah besar di markas ID.

Dilaporkan lebih dari amunisi senapan dan 70 granat dicuri dari pangkalan di Dataran Tinggi Golan.

Sebulan sebelumnya, 30.000 butir amunisi dicuri dari gudang amunisi di Sde Tejman.

Selama beberapa tahun terakhir, IDF kesulitan mencegah pencurian senjata dari berbagai pangkalan militer di seluruh Israel, khususnya di Negev.

Senjata sebagian besar dicuri oleh tentara dan kontraktor sipil yang bekerja di pangkalan militer.

Mereka tidak hanya bisa memasuki pangkalan, tetapi juga mengetahui di mana senjata itu disimpan.

Vala mengatakan para pedagang senjata secara rutin memantau pangkalan IDF dan mencari peluang masuk ke sana untuk mencuri senjata.

“IDF telah menjadi pusat pencurian permanen bagi mereka,” kata sumber Walla.

“Amunisi dijual di seluruh Israel, dan beberapa di antaranya berakhir di Tepi Barat.”

Mantan komandan pangkalan Tze’elim, Mayor Jenderal Gi Tzur, mengatakan insiden itu adalah “contoh kurangnya manajemen”.

“Ini adalah sesuatu yang negara ini tidak mampu atasi selama bertahun-tahun.” “Hampir tidak ada seorang pun yang tertangkap, dan pada akhirnya mereka yang tertangkap hampir tidak pernah dihukum,” kata Tzur.

(Tribunnews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *