Laporan jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perhimpunan Dokter Neurologi Indonesia (Pardosni) perwakilan Dr. Dodik Taskvoro mengatakan stroke bukan lagi penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia.
Namun, stroke kini mulai menyerang orang-orang di usia subur juga.
Berdasarkan data Global Disability-Adjusted Life Year (DALY) tahun 2019, sebaran kelompok umur yang terkena stroke mencakup penduduk berusia di bawah 15 tahun.
“Jika kita melihat 18 penyakit saraf, sepertinya stroke menempati wilayah yang luas. “Hal ini terjadi tidak hanya pada usia tua, tetapi juga pada rentang usia paling umum antara 10 tahun hingga 45-80 tahun,” kata Dr. Dodik diberitahukan pada Jumat (26/10/2024) di situs resmi Kementerian Kesehatan.
Ia menambahkan, ketika seseorang terserang stroke, ia rentan terkena penyakit lain.
Seperti halnya hipertensi yang dianggap sebagai cikal bakal terjadinya stroke.
Karena penyakit jantung berhubungan dengan darah.
Diabetes juga dapat memengaruhi insulin, hormon yang digunakan untuk mengontrol gula darah.
Dr. Dodik juga memaparkan tentang tanda dan gejala stroke yang segera disebut dengan slogan Pergi ke Rumah Sakit.
Segera rawat inap jika Anda mengalami senyuman asimetris, gerakan tubuh tiba-tiba lemas, bicara tidak jelas, mati rasa atau kesemutan pada salah satu sisi tubuh, mata menjadi hitam, dan sakit kepala parah atau sakit kepala mendadak.
“Biasanya kita mendengar pengumuman Kementerian Kesehatan yang artinya segera ke rumah sakit. “Yah, itu singkatannya,” kata Dr. Kami melakukannya.
Stroke dapat dicegah dengan menggunakan 3O+1D dan CERDIK.
Pencegahan 3O+1D meliputi olah raga 30 menit, seni, olah raga mental, dan diet.
Sedangkan CERDIK merupakan singkatan dari pemeriksaan kesehatan rutin, berhenti merokok, aktivitas fisik yang kuat, pola makan seimbang, istirahat yang cukup, dan manajemen stres.