Bukan Istirahat, Pasien Mpox Wajib Minum Obat, Ini Jenis yang Harus Dikonsumsi

Wartawan Tribunnews.com, Reena Ayu melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Alih-alih istirahat dan banyak mengonsumsi protein, pasien Mpox malah harus minum obat.

Obat-obatan diperlukan untuk meringankan gejala yang dialami.

Mpox akan menjalani masa inkubasi selama 21 hari.

Pada saat ini, penting untuk mengobati gejala seperti demam, sakit kepala parah, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau punggung), dan ruam atau lesi kulit.

“Selama masa inkubasi, seseorang mungkin mengalami demam tinggi dan sakit kepala,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Indonesia (Chemniks) Dr. “Itu diobati dengan obat topikal,” kata Mohd Saharil, SPP, MPH.

Obat simtomatik untuk meredakan gejala umum penyakit.

Pada penyakit gondongan, gejalanya berupa demam, sakit kepala parah, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau punggung), dan gatal-gatal atau lesi pada kulit.

Ruam ini biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari setelah demam. Ruam atau luka pada kulit ini timbul dari bercak merah seperti cacar, kemudian melepuh bening berisi cairan, melepuh berisi nanah, lalu keras atau gatal, dan akhirnya melepuh.

Selain obat terapeutik, pengobatan untuk Mpox mungkin termasuk penggunaan obat antivirus, seperti tacovirimate, cidofovir, dan brincidofovir.

Antivirus diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan pasien. Ini memperhitungkan kondisi pasien dan gejala yang dialami.

Kalau tidak ada, bisa diberikan obat terapi untuk memperbaiki kondisi pasien, (kondisinya) jangan sampai parah, jelas Soharl.

Tapi yang terpenting, jangan diam saja (gejalanya tidak langsung diobati). Ia mengatakan, jika sakit kepala parah dan tidak kuat, bisa berbahaya.

Apabila ada yang mengalami gejala Mpox, segera hubungi fasilitas kesehatan. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk mengetahui apakah gejala tersebut disebabkan oleh Mpox atau penyakit lain.

Sebab, belum tentu seseorang menunjukkan gejala Mpox. Jika seseorang dinyatakan positif, dokter atau petugas kesehatan dapat segera memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *