TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam paparan publiknya, BTEL Group mengumumkan kemajuan kinerja bisnis jasanya yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Pada semester I 2024, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp68,5 miliar, naik 226 persen dibandingkan semester I 2023.
Dibandingkan kinerja akhir tahun 2022, pada bulan Desember 2023, BTEL Group melaporkan peningkatan pendapatan tahunan atau year-on-year (YoY) sebesar 68 persen menjadi Rp 81 miliar, dan mencatatkan peningkatan total year-on-year (yoy). keuntungan hampir 107 persen dari sebelumnya negatif menjadi positif Rp 8 miliar.
Aset perseroan juga meningkat 81 persen menjadi Rp61 miliar yang merupakan bagian dari investasi jangka panjang perseroan untuk menunjang kegiatan usaha utama.
CEO BTEL Harya Mitra Hidayat mengatakan pada tahun 2023, perseroan akan memberikan dampak positif dalam mewujudkan visi perusahaan untuk mentransformasikan kegiatan usaha menjadi kegiatan usaha berbasis digital dan teknologi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, perusahaan bekerja melalui unit-unit bisnis yang mampu beradaptasi secara cerdas.
“Seperti yang disampaikan perseroan kepada Bursa dan Transportasi pada keterbukaan publik sebelumnya, perseroan memiliki beberapa unit bisnis yang menjadi lokomotif penggerak kinerja perseroan.
Unit usaha perseroan yaitu PT Perusahaan Prima Digital (LPD) bergerak di bidang bisnis digital, terutama layanan e-commerce, dengan volume layanan yang terus meningkat selama masa pandemi hingga saat ini.
Unit perusahaan lainnya, PT Innovation Teknologi Nusantara, berfokus pada bisnis solusi teknologi informasi (TI) untuk sektor industri dan terlibat dalam penyediaan teknologi Internet dan alat terkait (IOT atau Internet of Things) untuk transportasi listrik (mobil listrik) industri ke industri pertambangan.
PT Viva Teknologi Integra (VIVAT) merupakan perusahaan komersial yang bergerak di bidang penyediaan dan pengelolaan infrastruktur dan saat ini fokus pada industri penyiaran.
Pada tahun 2023, VIVAT akan melakukan layanan komersial untuk pengelolaan infrastruktur industri penyiaran digital yang akan memberikan kontribusi sekitar 76 persen dari seluruh pendapatan grup BTEL.
Terakhir, PT Sangads Digital Pariwara (Sangads) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran digital dan produksi konten.
Sekitar 13 persen pendapatan Grup BTEL berasal dari hasil kegiatan usaha Sangads yang fokus pada segmen usaha menengah (UMKM) dengan melahirkan ide-ide kreatif (karya industri kreatif) dan juga menghadirkan iklan yang lebih relevan di platform digital.
“Dengan suksesnya transformasi operasional BTEL Group menjadi perusahaan berbasis digital, kami yakin prospek masa depan BTEL Group akan stabil,” kata Harya Hidayat dalam keterangan pers tertulis yang dikeluarkan pada Rabu, Hari 29 Agustus 2024.
“Di masa depan, hampir semua perusahaan dan bisnis akan bergantung pada teknologi digital karena satu dan lain hal. Kami telah menyediakan sumber daya manusia, layanan, dan infrastruktur yang dapat menjadi solusi kebutuhan konsumen untuk melakukan transformasi digital tersebut,” ujarnya.