BSI Tetap Ingin Jadi Mitra Strategis Muhammadiyah Meski Sudah Pindahkan Dana ke Bank Syariah Lain

Dilansir reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiazi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk. mengatakan, pihaknya tetap siap menjadi mitra strategis Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, meski organisasi keagamaan tersebut telah mengalihkan asetnya ke beberapa bank syariah.

Dalam surat edaran tersebut, PP Muhammadiyah juga menghimbau kepada Lembaga Amal Usaha (AUM) Muhammadiyah untuk mengalihkan dananya dari BSI ke bank syariah lainnya.

Sekretaris Bisnis BSI Wisnu Sunandar mengatakan pihaknya berkomitmen melayani dan mengembangkan perekonomian nasional. Hal ini mencakup upaya kolaboratif dengan mitra strategis dan seluruh pemangku kepentingan untuk memajukan keuangan dan keuangan syariah untuk kepentingan bangsa.

Terkait rencana transfer dana PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen melanjutkan kemitraan strategis dan siap bekerja sama dengan seluruh pihak terkait dalam upaya mengembangkan berbagai sektor perekonomian umat, kata Wisnu dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tribunnews . , Jumat (6 Juli 2024).

“Khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” lanjutnya.

Wisnu menegaskan BSI selalu berkomitmen memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan (maslahat) sesuai syariat Islam.

Ia mengatakan perseroan akan terus berupaya memberikan layanan terbaik dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

“Kami berupaya menjadi bank modern dan inklusif yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat sesuai prinsip syariah,” kata Wisnu.

Sektor UMKM menjadi salah satu fokus utama BSI untuk mengembangkan ekosistem halal di Indonesia.

Hingga Maret 2024, BSI telah menyalurkan investasi permanen sebesar Rp59,2 triliun, dimana investasi tersebut dikelola oleh sektor UMKM senilai Rp46,6 triliun.

Dalam hal menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, BSI sebelumnya bekerja sama dengan PP Muhammadiyah, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Perusahaan Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) untuk menyalurkan dana perumahan kepada KPR Sejahtera FLPP yang disubsidi oleh pegawai Badan Amal Usaha Muhammadiyah. lingkungan.

Selain itu, kemitraan dengan PP Muhammadiyah untuk mendorong inklusi dan perluasan keuangan syariah di Indonesia.

Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk membantu UKM binaan PP Muhammadiyah agar mampu berkembang (lebih tinggi) dan meningkatkan minat masyarakat yang ingin berwirausaha.

Muhammadiyah menarik dana dari BSI

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkapkan pihaknya menarik dana dari BSI.

Anwar mengatakan, hal ini dilakukan untuk mendukung perbankan syariah di seluruh Indonesia.

Katanya, hal ini untuk menciptakan persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada, khususnya yang terkait dengan Muhammadiyah.

“Muhammadiyah memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, Muhammadiyah terus membenahi dan memperkuat keuangannya agar Muhammadiyah dapat turut menciptakan persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu. 6 Mei 2024).

Anwar juga mengungkapkan, Muhammadiyah menarik uang dari BSI untuk mengatur urusan keuangan, khususnya di bidang pembiayaan bank syariah.

Diakuinya, aset milik Muhammadiyah hanya dimiliki oleh BSI sehingga menimbulkan ancaman yang kuat.

Faktanya, lanjut Anwar, banyak bank syariah selain BSI yang masih kurang mendapat dukungan perekonomian masyarakat.

“Bank Syariah lain tidak bisa bersaing dengan margin yang ditawarkan BSI baik dari sisi pembiayaan maupun pembiayaan,” ujarnya.

Anwar mengatakan, jika Muhammadiyah tidak segera menarik dana dari BSI, dikhawatirkan persaingan antar bank syariah di Indonesia akan semakin tidak menguntungkan.

“Jika hal ini terus berlanjut maka persaingan antar bank syariah yang ada saat ini menjadi tidak sehat dan kita tentu tidak menginginkan hal tersebut,” ujarnya.

FYI, berdasarkan surat yang diperoleh Tribunnews.com, dana BSI Muhammadiyah akan ditransfer ke beberapa bank syariah seperti Bank Mega Syariah, Bank Syariah Bukop dan bank syariah lain yang bermitra.

Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pada 26 Mei 2024 di DI Yogyakarta.

“Dengan ini kami meminta agar simpanan dan aset keuangan BSI dialihkan kepada Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank syariah daerah, dan bank lain yang telah bekerjasama baik dengan Muhammadiyah,” demikian isi surat Kamis. (6/6/2024).

Surat tersebut ditujukan ke berbagai pihak seperti Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah, Dewan Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, dan pimpinan perusahaan milik Muhammadiyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *