Brigade Qassam menggunakan rudal F16 Israel yang gagal untuk mendorong tentara IDF ke Gaza Tengah
TRIBUNNEWS.COM- Brigade Qassam menggunakan senjata rudal non-ledakan F16 Israel untuk menyergap tentara IDF di Gaza tengah.
Hamas menerangi koridor Netzarim dengan penyergapan mematikan terhadap pasukan Israel.
Pejuang Brigade Qassam menggunakan rudal F16 Israel yang tidak meledak untuk menyergap tentara di Gaza tengah.
Banyak tentara Israel tewas dan terluka dalam serangan ledakan yang dilakukan oleh pejuang Brigade Hamas Qassam di dekat koridor Netzarim di tengah Jalur Gaza pada 28 April.
“Mujahidin Al-Qassam menjebak pasukan Zionis dalam perangkap ranjau dengan menggunakan alat peledak dan rudal F16 Israel yang ditembakkan ke warga sipil tetapi tidak meledak,” kata Brigade Qassam dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Ini bukan pertama kalinya pejuang Qassam mendaur ulang rudal Israel yang tidak meledak untuk digunakan melawan tentara di Gaza.
Penyergapan terjadi di jalan Al-Sikka di distrik Al-Mughraqa, dekat koridor Netzarim di Gaza tengah – yang dikendalikan tentara Israel untuk mempertahankan rute yang dibelah dua.
Sebelumnya malam itu, Brigade Qassam mengumumkan serangan mortir kaliber berat terhadap markas komando Israel di dekat Netzarim.
Berita Ibrani Router melaporkan bahwa tiga tentara Israel tewas dan 11 lainnya terluka setelah bahan peledak meledak di pusat Jalur Gaza pada Minggu malam.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan korban luka diangkut dengan helikopter.
Pada awal April, tentara Israel menarik sebagian besar tentaranya dari Jalur Gaza.
Namun, hal ini mengakibatkan banyak tentara yang menguasai koridor Netzarim.
Pejuang Brigade Qassam dan beberapa kelompok perlawanan lainnya tetap berada di Jalur Gaza, meskipun pemerintah Israel menyatakan bahwa kota paling selatan Rafah adalah benteng terakhir kelompok tersebut.
Analis Barat dan Israel baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel kalah dalam perang yang sedang berlangsung.
Karena Anda tidak berhasil mencapai tujuan apa pun, yaitu menghancurkan kekuatan tempur Hamas dan membebaskan para tahanannya.
Penggerebekan Netzarim terjadi dua hari setelah seorang mantan pejabat Israel mengatakan bahwa “bencana” menanti Israel jika mereka memilih melancarkan operasi terhadap Rafah.
Pejabat itu menambahkan bahwa Hamas akan mengatur “penyergapan strategis” jika pasukan Israel memutuskan untuk memasuki kota tersebut.
Rekaman pengangkutan tentara pendudukan yang terluka selama serangan Brigade Lapangan terhadap aset Netzarim.
(Sumber: Buaian)