Brigade Al-Qassam dan Al-Quds Satukan Serangan, Brigade Nahal Israel Ditarik Mundur dari Zaytoun

Pasukan Al-Qassam dan Al-Quds bersatu, Brigade Nahal Israel mundur dari Al-Zait

TRIBUNNEWS.COM – Lingkungan Al-Zaytoun di Gaza utara dilaporkan menjadi lokasi pertempuran terberat di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir antara pasukan Israel (IDF) dan pejuang perlawanan Palestina, termasuk Brigade Al Qassam ( itu). . sayap militer Hamas) dan Brigade Al-Zaytoun (sayap militer PIJ).

Perlawanan sengit para pejuang Palestina melebihi perhitungan tentara IDF yang telah merencanakan operasi enam hari.

IDF kemudian mengumumkan perluasan dan perluasan operasi militer di Gaza utara, termasuk kamp Zaytoun dan Jabalia. Al Qassam dan Al Quds bersatu, Brigade Nahal Israel mundur

Sebagai perlawanan, kelompok perlawanan Palestina di Gaza telah bersatu.

Brigade Al-Qassam dari Front Al-Zaytunda mengatakan mereka berperang melawan serangan IDF bersama dengan Brigade Al-Quds.

“Pasukan Al Qassam, termasuk Brigade Al Quds, menargetkan Merkawa, sebuah tank Zionis, dengan dua senjata tank,” kata Al Qassam dalam sebuah pernyataan.

Perlawanan yang kuat di Zayto memaksa IDF menarik kembali pasukannya untuk melakukan reorganisasi untuk operasi yang lebih besar dari yang dipersiapkan sebelumnya.

IDF mengkonfirmasi bahwa pasukan dari Brigade Nahal sedang mempersiapkan “operasi ofensif tambahan” dalam enam hari di distrik Zaytoun di Kota Gaza.

Selain itu, frasa “operasi tambahan” menunjukkan bahwa IDF pada awalnya mengira hal itu akan dilakukan dengan cepat, dalam beberapa hari.

Faktanya, kesalahan perhitungan menyebabkan kerugian besar bagi IDF dalam operasi di sana.

Cadangan dari Brigade IDF Carmeli diperintahkan untuk melanjutkan operasi di Zaytun untuk menggantikan Brigade Nahal yang mundur.

Langkah IDF ini bertentangan dengan laporan media Israel bahwa operasi enam hari di sana telah berakhir. Tentara dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, sedang mempersiapkan roket untuk ditembakkan ke posisi pasukan Israel (IDF). Dalam beberapa hari terakhir, pada minggu kedua Mei 2024, militan Palestina melakukan perlawanan terhadap serangan militer IDF di beberapa wilayah di Gaza. Al-Zaytoun dan Jabalia adalah dua wilayah pertempuran sengit di Gaza Utara. Front Jabalia Terbakar, beberapa korban IDF

Selain Zayto, pertempuran di kubu Jabalia berlangsung sengit.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, melaporkan lebih dari 12 tentara Israel tewas di kamp Jabalia, di utara Gaza.

Kabar tersebut diumumkan Pasukan Al-Qassam pada hari ini Rabu (15/5/2024) usai melawan tentara Israel dalam operasi kompleks di kawasan tersebut.

Brigade Al-Qassam “Dalam operasi kompleks di area 4 Kamp Jabalia, utara Gaza, Mujahidin Brigade Al-Qassam menargetkan buldoser militer D9 dengan roket Al-assassin 105,” kata Brigade Al-Qassam.

“Kemudian, Mujahidin mengincar tentara Zionis yang mengunci diri di sebuah rumah di Jabalia,” ujarnya.

Alat peledak rakitan itu diledakkan di dalam tank Merkawa yang digunakan tentara Israel.

Usai bentrokan, Brigade Al-Qassam mengatakan tentara Israel telah menarik pasukannya dari kawasan tersebut.

Tentara Israel mengirimkan pesawat tempur untuk menyerang daerah tersebut setelah menemukan tentaranya tewas dan terluka.

Menurut Al Jazeera, “Angkatan Udara Zionis menyerang daerah tersebut dalam upaya untuk memulihkan peralatan tentaranya, dan Mujahidin kami mengkonfirmasi bahwa setidaknya 12 tentara tewas dalam operasi tersebut.”

Pejuang Brigade Al-Qassam menembakkan rudal drone ke sekelompok tentara Israel di sebelah timur kamp Jabalia, katanya.

Hari ini, pejuang Brigade Al-Qassam telah menembak seorang tentara Israel di dekat Masjid Al-Tabaein, sebelah timur Rafah, selatan Jalur Gaza.

Selain menarik pasukan dari Jabalia, tentara Israel juga mundur dari al-Zait, di selatan Kota Gaza.

Tentara Israel menghancurkan klinik Al-Zaytoun dan 4 sekolah selama serangan enam hari terhadap lingkungan Al-Zaytoun. Jumlah korban

Israel melanjutkan pendudukannya di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina mencapai lebih dari 35.173 jiwa dan sejak Sabtu (10/7/2023) hingga Rabu (15/5/2024) 78.827 orang luka-luka dan 1.147 orang tewas di Wilayah Israel seperti yang dilaporkan dan Anatolia.

Israel mulai mengebom Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) setelah Hamas, gerakan perlawanan Palestina, mulai membanjiri Al-Aqsa untuk memprotes pendudukan dan kekerasan Israel.

Israel memperkirakan 136 sandera masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah 105 sandera disandera dari 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Menurut surat kabar The Guardian, yang diterbitkan pada Desember 2023, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel.

(oln/toi/khbrn/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *