BERITA TRIBUN.
Sukuk tersebut merupakan Sukuk Mudharabah Berbasis Stabilitas atau Sukuk Stabilitas dengan total penawaran umum tetap sebesar Rp 10 triliun.
Untuk penerbitan Sukuk Sukuk Tahap I, BSI menargetkan total penerbitan yang menghimpun dana maksimal Rp3 triliun.
Sukuk Stabilitas ini ditawarkan kepada masyarakat dalam tiga seri, yaitu Seri A dengan kupon 6,40% dengan tenor 370 hari kalender – 7,10%, Seri B dengan tenor 2 tahun 6,45% – 7,15% dan Seri C dengan tenor 2 tahun 6,45% – 7,15% dan Seri C dengan tenor 2 tahun 6,45% – 7,15%. durasi 3 tahun 6,50% hingga 7,20%.
Dana hasil penerbitan Sukuk abadi akan digunakan BSI untuk menyalurkan pembiayaan baru atau yang sudah ada.
Menurut Direktur Pasar Modal BRIDS Investment Bank, Kevin Prahyarawan, stabilisasi Sukuku dilakukan BSI berdasarkan pesatnya pertumbuhan pasar obligasi tematik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Diharapkan dapat membantu memperkaya instrumen keuangan di pasar modal Indonesia. “Kami yakin Sukuk akan menyerap stabilitas pasar ini dengan baik,” jelas Kevin, Sabtu (1/6/2024).
Sebagai informasi, masa penawaran perdana Sukuk Keberlanjutan akan dimulai pada 15 Mei 2024 dan berakhir pada 30 Mei 2024.
Masa penawaran umum dijadwalkan pada 11-12 Juni 2024 dengan target distribusi secara elektronik pada 14 Juni 2024 di KSEI.
Direktur Utama BRIDS Lacsono Widodo mengatakan, kinerja baik penjamin emisi BRIDS pada kuartal I 2024 tentu berperan penting dalam memperkuat kepercayaan emiten terhadap BRIDS atas penerbitan bersejarah tersebut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Maret 2024, Underwriting Obligasi BRIDS memiliki kinerja yang baik dan menduduki peringkat 3 besar tabel Debt Underwriting Bloomberg League.
“Selama lima tahun terakhir, bisnis penjaminan efek bersifat utang BRIDES telah berjalan dengan baik dan mampu mendukung penerbitan berbagai jenis surat berharga bagi perusahaan-perusahaan Indonesia,” kata Lacsono.