Breaking News: Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Penuhi Panggilan Penyidik KPK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wali Kota Semarang Hewarita Gunarianti Rahayu alias Mbak Ita menerima panggilan tim penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 8 Januari 2024.

Pantauan Tribunnews.com, Mbak Ita tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada pukul 08.02 WIB.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berpakaian serba hitam. Wajahnya ditutupi topeng.

Mbak Ita datang bersama dua orang. Saat ditanya apakah dirinya siap diperiksa hari ini, dia memilih bungkam.

Mbak Ita kemudian memasuki gedung KPK yang dua warna itu. Dia menukar ID-nya dengan cek merah.

Hevearita saat ini sedang duduk di lobi Gedung KPK menunggu pemeriksaan.

Mbak Ita akan diperiksa penyidik ​​KPK pada Selasa (30/7/2024) sebagai saksi kasus korupsi di Balai Kota Semarang (Pemkot), Jawa Tengah. Namun, dia memutuskan untuk tidak berpartisipasi.

Pasalnya, Mbak Ita menghadiri rapat umum RDK di Semarang untuk mengesahkan RAPBD 2024.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mengumumkan penangkapan empat orang terduga korupsi di Balai Kota Semarang.

Tessa Mahardika Sugiarto, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, mengatakan, “Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) sudah dikirimkan kepada keempat individu tersebut.

Seharusnya (dikirim NDP), kata Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2024). .” dikatakan.

Sayangnya, Tessa belum membeberkan detail identitas tersangka. 

Namun berdasarkan sumber Tribunnews.com, Wali Kota Semarang Hewarita Gunariant Rahayu yang akrab disapa Ita; Suami Ita, Alvin Basri, juga Ketua Komisi DRC Jawa Tengah; Gedung Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang, Martono; dan Rahmat U. Jangkar, salah satu perusahaan swasta, ditetapkan sebagai tersangka. 

Mereka juga dilarang bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan. Alwin Basri, suami Wali Kota Semarang Hewarita Gunariant Rahaiu usai meninjau Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Selasa (30/7/2024). (Tribunnews.com/ Inspirasi Ryan Pratama)

Sementara itu, Ita buka-bukaan soal tanggapannya terhadap pemeriksaan KPK. 

Ita menegaskan, pihaknya akan bekerja sama dalam proses penegakan hukum.

“Saya di sini, tidak kemana-mana. Alhamdulillah saya masih baik-baik saja dan mengikuti prosedur,” kata Ita di Gedung DPRD Kota Semarang, Senin (22/7/2024).

KPK kini mendalami tiga dugaan kasus korupsi di Pemerintah Kota Semarang, yakni pengadaan barang dan jasa tahun 2023-2024; Dugaan pelecehan terhadap pejabat pemerintah karena adanya insentif untuk memungut pajak dan retribusi daerah; Diperkirakan juga hadiah akan diterima pada tahun 2023-2024.

Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan banyak barang bukti setelah melakukan penggerebekan di beberapa tempat di Semarang.

Termasuk dokumen dan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Iya, ada dokumen APBD 2023-2024, termasuk perubahannya, dokumen pengadaan masing-masing instansi, pengadaan dan penunjukan langsung, naskah, dan sejumlah dokumen tertentu,” kata Tessa, Sabtu (27/7) mengutip wartawan. ). /2024). Wali Kota Semarang Hewarita Gunarianti Rahayu atau Mbak Ita menanggapi panggilan penyidik ​​KPK di Gedung KPK Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *