Tak lama setelah pengumuman tersebut, pesawat angkatan udara Israel menyerang beberapa lokasi di Lebanon selatan yang menurut militer terkait dengan kelompok militan Hizbullah.
TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL – Tentara Israel mengumumkan akan resmi menyerang Lebanon hari ini, Rabu (19/6/2024).
Israel mengklaim operasi ini dilakukan setelah kemarin, Selasa (18/6/2024), Hizbullah Lebanon mempublikasikan video pengawasan udara menggunakan drone Hoopoe (Hudhud) yang terbang di atas wilayah Haifa Israel.
Para perwira militer senior Israel bersama-sama menilai situasi di Komando Utara, yang terletak di perbatasan utara Israel.
Wilayah pendudukan Palestina dan Lebanon selatan adalah pangkalan militer Hizbullah.
“Rencana operasional penyerangan ke Lebanon telah disetujui dan keputusan telah diambil untuk mempercepat persiapan pasukan di lapangan,” kata Uri Gordin, komandan Komando Utara tentara Israel, pada Rabu, dikutip Channel 12. ( 19/06). /2024).
Kepala Komando Pertahanan Utara Israel, Mayor Jenderal Ori Gordin, dan kepala direktorat operasional, Mayor Jenderal Oded Basiuk, menyetujui rencana penyerangan ke Lebanon.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengancam akan menghancurkan Hizbullah Lebanon.
“Jika terjadi perang total, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak paling parah,” katanya.
Jet tempur Israel langsung menyerang Lebanon
Tak lama setelah pengumuman tersebut, pesawat angkatan udara Israel menyerang beberapa lokasi di Lebanon selatan yang menurut militer terkait dengan kelompok militan Hizbullah.
Hizbullah diserang di wilayah Taibe, Odaisse dan Jibbeen.
Sementara itu, “bangunan militer” diserang di daerah Aita al-Shaab, kata juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab, Avichay Adrei, dalam sebuah postingan di media sosial.
Militer Israel juga mengatakan pertahanan udaranya berhasil mencegat target udara yang diduga berada di wilayah maritim Israel utara di kawasan Jembatan Ziv.
Rekaman drone Hizbullah mengklaim menunjukkan pengawasan Israel
Hizbullah Lebanon telah merilis rekaman drone udara yang menunjukkan situs militer sensitif di Israel utara, termasuk kota pelabuhan Haifa.
Bahwa drone musuh dapat menembus begitu dalam ke wilayah Israel dan menghindari sistem pertahanan rudal negara tersebut akan dianggap sebagai kegagalan keamanan yang serius oleh militer Israel.
Sementara itu, militer Israel mengatakan Selasa malam bahwa pertahanan udara Israel menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diyakini berada di atas laut lepas pantai Gesher Haziv di Israel utara, dekat Lebanon.
Menurut pihak militer, tidak ada pemungutan suara “sesuai protokol”.
IDF juga mengatakan jet tempur menyerang beberapa sasaran Hizbullah di Lebanon selatan, termasuk infrastruktur di Taibe, Odaisse dan Jebbain, serta sebuah bangunan di Aita al-Shabab.
Sebelumnya pada hari Selasa, Hizbullah merilis rekaman yang dikatakannya sebagai salah satu drone mereka yang terbang di atas Israel utara, termasuk pelabuhan Haifa.
Tidak jelas kapan rekaman berdurasi sekitar 10 menit yang dirilis oleh Hizbullah itu diambil, dan Pasukan Pertahanan Israel tidak segera mengomentari video tersebut.
“Kita sudah sangat dekat dengan momen ketika kita akan memutuskan untuk mengubah aturan main melawan Hizbullah dan Lebanon,” Menteri Luar Negeri Israel Katz memperingatkan Selasa dalam sebuah pernyataan dari kantornya.
“Dalam perang umum, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak paling parah.”
Serangan Israel juga menargetkan kendaraan sipil.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan sekarang perlu menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Lebanon dan memulihkan ketenangan dan stabilitas di perbatasan selatan.
Dalam pernyataan dari kantornya, Mikati mengatakan ancaman Israel yang terus berlanjut tidak akan mengganggu upaya menenangkan Lebanon.
Utusan Presiden AS Joe Biden, Hockstein, bertemu dengan kepala departemen militer Lebanon, Joseph Aoun.
Saat duta besar AS berkunjung, Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap pasukan dan posisi Israel pada hari Selasa.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon melaporkan serangan Israel di selatan negara itu, termasuk terhadap mobil dan sepeda motor.
Pada Selasa sore ada beberapa laporan adanya perompak di berbagai wilayah Israel utara.
Hizbullah mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah melakukan lebih dari 2.100 operasi militer terhadap Israel sejak 8 Oktober, sehari setelah serangan Hamas yang memicu perang Gaza.
Kelompok-kelompok Lebanon telah lama mengatakan bahwa hanya setelah perang Gaza berakhir mereka akan mengakhiri serangan lintas batas mereka, yang menurut mereka dilakukan untuk mendukung Hamas dan rakyat Gaza.
Menurut AFP, setidaknya 473 orang tewas dalam kekerasan di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah militan tetapi juga 92 warga sipil.
Pihak berwenang Israel melaporkan bahwa sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas di bagian utara negara itu.
Sumber: Times of Israel/Al Jazeera/Saluran 12