BREAKING NEWS: Hasto Kristiyanto Tiba di Polda Metro Penuhi Panggilan, Mengaku Bawa Bukti-bukti

Laporan reporter Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto tiba di Polda Metro Jaya untuk menanyakan soal terduga pembunuh, Rabu (4/6/2024).

Pantauan Tribunnews.com, Hasto tiba sekitar pukul 10.00 WIB bersama beberapa pengacara pribadinya Patra Zen dan pengacara PDI Perjuangan (PDIP) Ronny Talapessy cs.

Hasto terlihat mengenakan kemeja putih dan kemeja hitam dengan logo ketiga berwarna biru.

Ia mengatakan, kehadirannya merupakan bentuk kewarganegaraan yang mengikuti aturan yang berlaku padanya.

“Ide bagus untuk memenuhi panggilan yang disampaikan kepada saya atas pidato saya dalam wawancara di televisi nasional. Dan mungkin saya akan mengatakan lebih banyak tentang tanggung jawab saya untuk melakukan pekerjaan politik dan komunikasi penting bagi kehidupan masyarakat,” kata Hasto. wartawan. , Kamis (4/6/2024).

Hasto membeberkan panggilan yang dilakukan penyidik ​​Polda Metro Jaya dan beberapa barang bukti yang akan diserahkan ke penyidik.

Dalam kasus ini, dia mengaku tidak mengetahui siapa orang yang menceritakannya.

“Iya, semuanya sudah selesai karena dalam panggilan ini saya harus membawa dokumen pendukung,” ujarnya.

Hasto diketahui diketahui diwawancarai dua pria bernama Hendra dan Bayu Setiwan di Pusat Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

Disangkakan melakukan pelanggaran tindak pidana Kegembiraan dan/atau kemunculan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam Laporan Palsu yang merugikan Masyarakat yang ditetapkan dalam Pasal 160 Undang-Undang Tindak Pidana dan/atau Pasal 28 ayat (3) Jo. Pasal 45A ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Komunikasi Elektronik.

Hasto meyakini ada kelompok yang memerintahkan atau berada di belakang lalu lintas yang kami temui di Polda Metro Jaya. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto datang ke Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan auditor atas laporan yang disampaikan kepadanya, Kamis (4/6/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Ia memanggil polisi atas ucapannya saat wawancara dengan wartawan salah satu televisi swasta nasional yang mengungkap dugaan kecurangan pada pemilu 2024.

“Iya betul, ada perintah, ada perintah untuk menelepon saya karena saya sangat aktif dalam hal-hal yang berkaitan dengan kecurangan pemilu,” kata Hasto usai menghadiri konferensi bertajuk Dilema Intelektual di Masa Gelap Demokrasi. : Menyampaikan Jalur Kebudayaan pada acara ‘Koentjaraningrat Memorial’ XXI/2024′ di Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (3/6/2024).

Politisi asal Kota Yogyakarta ini pun mengaku heran mengapa pidatonya ditanyakan. Padahal, alasan pemilu yang ditudingkannya menjadi alasan terjadinya beberapa hal di masyarakat.

“Hal ini sudah dilaporkan dari kajian akademis, temuan ilmiah di lapangan. Pemilik rumah takut, pemimpin daerah takut, jurnalis takut,” ujarnya.

Hasto mengaku bingung, dan ketika berbicara soal kecurangan pemilu dan pengaduan masyarakat, pihak berwenang sigap menerapkan undang-undang tersebut.

Namun banyak kasus korupsi, penambangan liar, dan kejahatan perbankan yang tampaknya diabaikan oleh pihak berwenang.

Tak hanya itu, masih banyak persoalan hukum yang dihadapi pihaknya sebagai korban yang belum terselesaikan.

“Kami di PDIP masuk daftar permasalahan yang sampai saat ini belum terselesaikan. Saat kantor PAC kami diserang bom molotov, laptop yang menjelaskan prosesnya dicuri, tidak diproses. Peningkatan kualitas demokrasi akan berhasil,” katanya.

“Tapi saya akan datang, karena kami tahu ini perintah,” kata Hasto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *