BREAKING NEWS: Gempa Kuat Guncang Jepang, Gelombang Tsunami Dilaporkan Capai Garis Pantai

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jepang dilanda gempa berkekuatan 6,9 skala richter yang disusul gempa berkekuatan 7,1 skala Richter, pada Kamis (8/8/2024).

Pihak berwenang negara tersebut telah memperingatkan adanya tsunami yang akan melanda wilayah pesisir.

Tsunami diperkirakan setinggi satu meter atau sudah sampai di beberapa wilayah pesisir di Pulau Kyushu dan Shikoku, kata NHK.

“Tsunami akan terjadi lagi dan lagi dan lagi. Mohon jangan memasuki laut atau mendekati pantai sampai peringatan tersebut dicabut,” kata Badan Meteorologi Jepang di media sosial pada tanggal 10.

Meski perkiraan ketinggian tsunami hanya 1 meter, Badan Meteorologi Jepang memperingatkan gelombang bisa membesar secara eksponensial dengan sangat cepat.

Menurut pemberitaan media lokal Jepang, NHK News, gelombang tsunami sudah mulai mencapai perbatasan provinsi Miyazaki, Kochi, dan Kagoshiwa.

Pada saat yang sama, Japan Rail menghentikan layanan kereta peluru sebagai tindakan pencegahan, namun tidak ada kelainan yang terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai di Kyushu, menurut laporan lembaga penyiaran negara NHK.

Jepang, yang terletak di “Cincin Api” Pasifik, tidak asing dengan gempa bumi.

Namun gelombang besar di pesisir pantai menjadi perhatian khusus karena kecenderungannya menimbulkan tsunami.

Kenangan akan gempa berkekuatan 9 skala Richter yang melanda wilayah Tohoku di pantai timur pada tahun 2011, yang menyebabkan tsunami dahsyat yang merenggut hampir 20.000 nyawa, masih membekas di Jepang.

Gempa bumi juga menyebabkan hancurnya tiga reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Besarnya gempa di Prefektur Miyazaki terjadi Kamis lalu.

Bagaimana kabar WNI di sana?

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha mengungkapkan, tidak ada bukti WNI menjadi korban gempa berkekuatan 7,1 SR yang mengguncang Jepang pada Kamis (8/8/2024). Selatan adalah tempatnya.

Informasi tersebut diungkapkan Judha dari komunikasi KBRI Tokyo dengan KJRI Osaka di titik-titik masyarakat di wilayah terdampak gempa.

“Akibat bencana ini, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul-simpul masyarakat yang terkena dampak gempa dan tsunami.”

Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban, ujarnya kepada Tribunnews.com.

Judha mencontohkan empat prefektur yang menjadi wilayah terdampak gempa dan tsunami tempat tinggal WNI.

Jumlah terbanyak adalah Prefektur Oita sebanyak 2.099 WNI, disusul Prefektur Miyazaki sebanyak 1.869 WNI.

Lalu ada Prefektur Ehime yang menjadi tempat tinggal WNI, dan terakhir Prefektur Kochi dengan jumlah WNI sebanyak 836 orang.

“KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak,” kata Judha.

Kemudian, jika terjadi keadaan darurat, masyarakat Indonesia dapat menghubungi tiga nomor hotline berikut:

– Hotline Lokal: 119 dan 7119- Hotline KBR Tokyo: +81 80 3506 8612 dan +81 80 4940 7419- Hotline KJRI Osaka: +81 80 3113 1003

Gempa berkekuatan 7,1 melanda Laut Hyuganada, Prefektur Miyazaki, Jepang pada Kamis sore waktu setempat.

Japan Times mengutip, Gempa bumi telah memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah di prefektur Kyushu dan Shikoku.

Gelombang tsunami setinggi satu meter dapat mencapai Prefektur Miyazaki, Kochi, Oita, dan Kagoshima, serta pulau-pulau di Prefektur Kagoshima yaitu Tanegashima dan Yakushima.

Selain prefektur yang disebutkan di atas, tsunami juga mungkin terjadi di utara Semenanjung Boso di Prefektur Chiba.

Reaktor nuklir tidak mengalami kerusakan

Sementara itu, Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayasih mengatakan reaktor nuklir tidak mengalami kerusakan setelah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda lepas pantai Pulau Kyushu di barat daya Jepang pada Kamis (8/8/2024) sore waktu setempat.

Hayashi terus meminta warga terdampak gempa untuk menjauhi wilayah pesisir.

“Kami akan terus menilai jumlah kerusakan dan bekerja sama dengan pemerintah daerah, sambil menerapkan respons terbaik kami terhadap bencana darurat, yang paling penting menyelamatkan nyawa,” kata Hayashi pada konferensi pers.

Sementara itu, perusahaan pembangkit listrik Kyushi Electric mengatakan tidak ada kerusakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai dan Genkai di Kota Satsumasendai di Kota Kagoshima di Prefektur Saga dan Kota Higashimatsuura di Prefektur Saga.

Perusahaan lain, Shikoku Electric Power, juga mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Ikata di Prefektur Ehime mengalami kerusakan.

Namun, satu unit pembangkit listrik tenaga nuklir ditutup untuk pemeriksaan rutin ketika gempa terjadi.

Di sisi lain, getaran gempa terasa di Bandara Miyazaki hingga beberapa jendela pecah.

Dampaknya cukup kuat dan berlangsung sekitar 30 detik. Kami diberitahu beberapa jendela pecah, kata seorang pejabat bandara seperti dikutip NHK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *