Brasil Deportasi Keluarga Palestina seusai Dapat Info Ada Agen Hamas Menyusup ke Amerika Selatan

TRIBUNNEWS.COM – Pihak berwenang mengaku mendapat informasi dari Amerika Serikat (AS) bahwa Muslim Abumar bersama istri, putra, dan ibu mertuanya yang sedang hamil memasuki Brasil pada Senin (24/6/2024).

Abuumar diduga merupakan agen Hamas.

Keluarga tersebut ditahan pada Jumat (21/6/2024) saat memasuki Bandara Guarulhos Sao Paulo.

Mereka diterbangkan dengan Qatar Airways, yang kembali ke Doha dua hari kemudian, kata sumber polisi kepada Reuters.

Seorang kepala polisi Brasil mengakui bahwa Departemen Luar Negeri AS mengajukan permintaan untuk mengevakuasi keluarga Palestina.

“Telah ditunjukkan di hadapan hakim bahwa (Abuumar) memiliki hubungan yang mendalam dengan Hamas,” ujarnya.

Awalnya seorang hakim federal di Sao Paulo mempertanyakan dan mencoba menghalangi upaya pemberangkatan tersebut pada Sabtu (22/6/2024).

Saat dia meminta keterangan kepada polisi, mereka memintanya untuk segera menyetujui pemindahan Abumar dan keluarganya.

Hakim Milena da Cunha, dalam putusannya yang dilihat oleh Reuters, mengatakan bahwa Polisi Federal Brasil telah diberitahu oleh Kedutaan Besar AS bahwa “seorang pejabat Hamas, Muslim Abumar” akan tiba di Brasil dari Kuala Lumpur.

Oleh karena itu, berdasarkan perintah yang disampaikan kuasa hukum Abuumar, Bruno Henrique de Moura, polisi menangkap keluarga Palestina tersebut saat memasuki bandara Guarulhos tanpa dokumen.

Mereka mengatakan mereka datang mengunjungi saudaranya yang tinggal di Brazil.

Sumber kepolisian Brasil mengatakan Abuumar tidak datang berkunjung, melainkan tinggal di Brasil dan menjadi juru bicara Hamas.

Sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, banyaknya barang bawaan yang dibawanya dan keluarganya menunjukkan bahwa dia berencana untuk tinggal lebih lama. Siapa Abuumar Muslim?

Abuumar (37) adalah direktur pelaksana Perusahaan Asia Timur Tengah.

Istrinya adalah warga negara Malaysia dan anak-anaknya lahir di Malaysia, demikian bunyi perintah yang dikeluarkan pengacaranya.

Sebuah sumber di kepolisian mengatakan Abuumar pertama kali melakukan perjalanan ke Brazil tahun lalu, dan tiba pada tanggal 1 Januari, hari dimana Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva dilantik untuk masa jabatan baru.

Lula menganjurkan solusi dua negara terhadap konflik Palestina dan mengutuk tanggapan militer Israel di Gaza terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Organisasi Pembebasan telah memiliki perwakilan di Brasilia sejak Brasil mengakui Palestina pada tahun 1975, dan pemerintahan Lula menyetujui pembangunan kedutaan Palestina di ibu kota Brasil pada tahun 2010 pada akhir masa jabatan keduanya sebagai presiden.

Duta Besar Palestina untuk Brasilia, Ibrahim Al Zeben, mengatakan belum ada yang menghubungi kedutaan secara resmi mengenai Abumar.

“Kami percaya peraturan Brasil,” katanya.

Moura mengatakan polisi Brasil “hanya menyetujui permintaan AS yang bermotif politik” dan berdasarkan nama Abumar yang muncul dalam daftar pengawasan teroris pemerintah AS.

“AS menggunakan daftar ini untuk mempersulit aktivis Palestina,” kata Moura.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *