Laporan Nitis Khavaroh dari Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) ke-20 melaporkan inflasi bulanan akan sebesar 0,08% pada Oktober 2024.
Plt Direktur Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adiningar Vidyasanti mengatakan, inflasi secara tahunan atau year-on-year (YoY) tercatat sebesar 1,71%, sedangkan inflasi secara tahunan (Ytd) atau tahun kalender sebesar 0,82. . persen.
“Inflasi Oktober 2024 akan mengakhiri tren deflasi pada Mei 2024,” kata Amalia dalam keterangan BPS, Jumat (1/1/2024).
Menurut Amalia, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi bulanan tertinggi sejak Mei 2024 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,94% dan 0,06%.
“Komoditas yang mendominasi inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06%,” ujarnya.
Di satu sisi terdapat bahan baku yang memberikan sumbangan inflasi yaitu daging ayam segar sebesar 0,04%, bawang merah dengan tingkat inflasi sebesar 0,02% dan tomat dengan tingkat inflasi sebesar 0,02%.
“Kopi bubuk, minyak goreng, tembakau linting mesin, dan telur ayam mentah memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01%,” lanjutnya.
Mulai dari emas perhiasan hingga telur ayam segar, ada 9 komoditas utama yang disukai inflasi. Amalia mengatakan, 7 dari 9 produk tersebut masuk dalam kategori makanan, minuman, dan tembakau.
“Setelah mengalami deflasi sejak April 2024, kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali mengalami inflasi pada Oktober 2024 dan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03%,” kata Amalia.
Hal serupa juga terjadi pada pola inflasi beberapa produk pada kelompok ini. Daging, daging ras, dan telur ras mengalami inflasi setelah pada beberapa bulan lalu menyumbang deflasi,” lanjutnya.