Laporan jurnalis Tribunnews.com Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mencatat jumlah kelompok menengah mengalami tren penurunan selama 5 tahun terakhir di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Plt Presiden BPS Amalia Adininggar Widyasanti berdasarkan pemaparan pada konferensi pers yang digelar di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia sebanyak 57,33 juta orang pada tahun 2019.
Namun jumlah tersebut terus mengalami penurunan, pada tahun 2021 tercatat sebanyak 53,93 juta orang, kemudian pada tahun 2022 sebanyak 49,51 juta orang, dan pada tahun 2023 sebanyak 48,27 juta orang.
Faktanya, kelas menengah merupakan penyumbang besar belanja rumah tangga Indonesia.
Jumlah mereka sangat besar dengan tingkat kekuasaan yang relatif tinggi. Pada tahun 2023, jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 48,27 juta jiwa atau 17,44 persen dari total penduduk Indonesia dan berkontribusi sekitar 38,80 persen terhadap total kekuatan masyarakat. “ucap Amal.
Lanjutnya, kelas menengah Indonesia berperan penting sebagai penyangga perekonomian negara.
BPS juga menyajikan penilaian terhadap kategori atau komposisi kelompok di masyarakat berdasarkan angka keuangan.
Amália mengungkapkan, ada 5 jenis kelompok masyarakat.
Yakni masyarakat kelas atas, masyarakat menengah, masyarakat menengah, masyarakat miskin dan masyarakat miskin.
Berdasarkan data BPS, Kelompok Unggul memiliki rata-rata pengeluaran sebesar Rp9,90 juta atau lebih per bulan.
Untuk kelas menengah, pengeluaran bulanan berkisar Rp2,04 juta hingga Rp9,9 juta.
Untuk kategori Medium Rp 874 ribu hingga Rp 2,04 juta per bulan.
Pengeluaran pada kategori Lemah hingga Miskin berkisar antara Rp582 ribu hingga Rp874 ribu per bulan. Dan untuk golongan miskin nilainya di bawah Rp 582 ribu per bulan.
“Garis kemiskinan tahun 2024 adalah Rp 582.993 per kapita per bulan, jadi kalau belanja Rp 874 ribu sampai Rp 2,04 juta masih belum masuk kelas menengah, tapi masuk kelas menengah,” kata Amália.