BPJS Kesehatan Luncurkan Buku Tabel Morbiditas, Berisi Data Beban Penyakit di Indonesia

Dilansir jurnalis Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – BPJS Kesehatan RI telah menerbitkan buku “Tabel Morbiditas Penduduk Indonesia Jilid 1”.

Buku ini berisi uraian dan data kesehatan masyarakat.

Kehadiran buku tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik di Indonesia maupun di dunia internasional.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan buku ini merupakan buku ketiga dari “Tabel Kematian dan Morbiditas Penduduk Indonesia”.

Buku pertama adalah buku pengantar; Buku kedua adalah tabel kematian penduduk Indonesia.

Ketiga seri buku ini menjadi satu kesatuan yang memberikan informasi komprehensif mengenai angka kematian dan kesakitan di Indonesia, ujarnya di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong semua negara untuk memperoleh data kesehatan yang komprehensif seperti data mortalitas dan morbiditas untuk meningkatkan sistem kesehatan dan mencapai UHC (Universal Health Coverage) sejalan dengan tujuan SDG3.

Proses pembuatan buku ini memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain akademisi, tenaga medis, asosiasi profesi, dan organisasi pemerintah.

Melalui serangkaian diskusi dan kajian yang mendetail, data yang terkumpul dianalisis dan disusun dalam bentuk tabel morbiditas yang merinci beban penyakit di Indonesia.

Buku ini juga memuat perbandingan tingkat kesakitan dari sumber lain, seperti Tabel Morbiditas Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME), Tabel Morbiditas Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 oleh Kementerian. . Kesehatan Republik Indonesia.

“Data kesakitan dalam buku ini tidak hanya sebagai acuan statistik, tetapi juga merupakan alat penting dalam merencanakan pelayanan kesehatan dan memperkirakan kebutuhan finansial program JKN dalam jangka menengah dan panjang,” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan BPJS tersebut. Kesehatan Mahlil Ruby datang bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).  

“Di akhir pidato ini, saya berharap dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian PPN/Bappenas dan BPJS Kesehatan, kita dapat bersama-sama memantau perkembangan penerapan Universal Health Coverage (UHC) pada tahap akhir. langkah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan mendukung perencanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan RPJMN 2025-2029 serta “optimalisasi pelaksanaan program JKN,” kata Rachmat Pambudy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Selain itu juga dilaksanakan kegiatan seminar dan sosialisasi mengenai “Kontribusi Program Jaminan Kesehatan Nasional dalam Mendukung SDG3: Hidup Sehat dan Sejahtera”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *