TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pembangunan Indonesia akan memberikan penghargaan kepada kota-kota yang berhasil berprestasi dan mempunyai kesadaran serta tekad yang kuat untuk menjaga nilai Pancasila sebagai Ideologi Hidup (BPIP).
Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat mengunjungi Desa Karanganir, Provinsi Karanganar, Jawa Tengah, menjelaskan, penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan terhadap desa yang mampu memenuhi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Contohnya dikunjungi oleh Prof. Yudian di desa Karangpandan. Desa ini merupakan salah satu dari 177 desa di Kabupaten Karanganyar yang merupakan lambang Desa Pankasila. Kota ini memiliki komunitas yang beragam dari berbagai ras dan agama. Tapi hidup bersama dan saling menghormati.
Selain Desa Karangpandan, sebelumnya telah berdiri Desa Pancasila, di Desa Jativarno, Kecamatan Jatipuro. Lalu ada lagi Desa Pancasila di Desa Ngringo, Kecamatan Yaten. Selain itu, di depan kediaman Bupati Kerajaan Karanganiar, di tengahnya terdapat Taman Nasional Pancasila tempat burung Garuda dan dua penggugat yaitu Bung Karno dan Bung Hata.
Oleh karena itu, Kepala BPIP mengapresiasi Pemerintah dan masyarakat wilayah Karanganiar
“Ini bukti nyata bahwa wilayah Karanganiar menjadi contoh kebangkitan semangat Pancasila, agar warganya terus menganutnya. “Kami berterima kasih kepada masyarakat Karanganyar, khususnya masyarakat Karanganda yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila,” kata Profesor Yudian, Sabtu (22/06/2024).
Mahasiswa baru Harvard Law School ini juga mengatakan, kehadiran Desa Pancasila dan monumen Pancasila lainnya penting bagi masyarakat sebagai pengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki Pancasila sebagai landasan yang diwariskan hingga saat ini. Kadang-kadang.
“Taman Nasional Pancasila merupakan mercusuar yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Desa dan dusun Pancasila merupakan wilayah hidup berdampingan untuk masyarakat yang bersatu, toleran, bersatu dan gotong royong. “Di desa-desa dan desa-desa Pancasila kita bisa saling menjaga, saling menjaga, saling membantu dan saling membantu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh desa,” kata Prof. Yudea.
“Acara lain akan diadakan di sini di Desa Panchasila untuk mengukuhkan apa yang telah diresmikan hari ini. “Tahun depan Desa Pancasila akan diberikan penghargaan sebagai pengakuan terhadap masyarakat yang telah mencapainya,” imbuhnya.
Di sisi lain, Plt Kepala Daerah Karanganiar Timothy Suryadi mengaku bangga dan tersanjung dengan diresmikannya desa Karangpandan sebagai desa Pancasila oleh Kepala BPIP.
“Ini merupakan kebanggaan negara Karanganyar dan saya pribadi, karena saya lahir dan besar di Karangpandan. Situasi di sini lebih sulit dibandingkan di kota lain. Hampir semua suku bangsa di Indonesia ada di sini. Semua orang hidup bersama,” katanya.
Ia berharap Desa Karangpandan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia.
“Saya berharap desa Karangpandan dapat menjadi pionir di seluruh desa di Karanganiar sebagai wujud kehidupan Indonesia. “Kalau ingin melihat keharmonisan sosial, lihatlah Karangapandan dan Karanganyar,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Presiden Bidang Pembelajaran dan Materi BPIP Surano berpesan kepada masyarakat Karangpandan untuk terus menjaga budaya kerukunan dengan meningkatkan pemahaman dan penghayatan Pancasila.
“Kami berharap nilai-nilai yang tertanam di desa Karangpandan terus dipertahankan.” Kami juga menyampaikan pesan kepada Dinas Pendidikan wilayah Karanganiar, BPIP telah menerbitkan Buku Dasar Pendidikan Pancasila untuk diterapkan di wilayah tersebut. Karanganyar,” kata Surano.