Dilansir reporter Tribune News, Koirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Utara memaparkan banyaknya manfaat sawit bagi pelajar di Kota Manado.
Project bernama Sawit @School dan Palm Oil Edu Talk mengangkat tema “Role of Palm Oil for Indonesia” dan diikuti oleh 300 siswa dan guru dari 35 SMA/SMK di Kota Manado pada tanggal 28 – 29 Oktober 2024.
Dalam proyek ini, siswa dan guru Dr. Pengenalan teknik penggunaan dan pembuatan minyak goreng pada lilin aromaterapi disampaikan oleh Kahyadi Nugroho dan Dr. Nismawati, dua dosen Universitas Negeri Manado.
Klien proyek ini antara lain Direktur Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal Sutavijaya; Wakil Ketua Umum III (Urusan Kelembagaan) GAPKI Satrija Budi Wibawa; dan Direktur Departemen SDM dan Hubungan Internasional DPP APKASINDO, Djono Albar Burhan.
Ketua PGRI Provinsi Sulut Bintang Vowor mengatakan, diadakannya acara tersebut memberikan pengetahuan baru kepada guru dan siswa tentang kelapa sawit dan kontribusinya kepada masyarakat luas.
“Guru selalu berusaha untuk mencapai empat keterampilan bagi siswa meliputi spiritualitas, imajinasi, kecerdasan, dan keterampilan kinestetik. “Kegiatan ini merupakan wujud upaya siswa dalam menguasai keterampilan,” kata Starr Wover.
Disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulut Jeffrey Edwin Runtuwene mengatakan, untuk mencapai pendidikan yang baik diperlukan pendidikan yang baik dengan kurikulum yang sesuai.
“Salah satu perlombaan yang berbasis pendidikan, salah satunya dilakukan oleh BPDPKS melalui kegiatan Palm Oil Edu Talk dan Sawit@ School,” ujarnya saat berbicara pada Kamis, 7 November 2024.
Jeffrey Edwin menambahkan, Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara secara efektif mendukung promosi minyak kelapa sehingga upaya promosi kelapa sawit dapat berhasil.
Plt dengan Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan BPDPKS. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Vijayanto mengatakan, BPDPKS mengatakan guru berperan penting dalam mempromosikan tanggung jawab sosial dan manfaat kelapa sawit serta melawan berita palsu tentang kelapa sawit di media dan materi pendidikan.
“Kita masih banyak melihat informasi dan informasi tematik di berbagai daerah di Indonesia yang masih menolak sawit, masih menganggap sawit itu buruk,” kata Kabul.
Diharapkan melalui kerjasama ini para guru dapat menyampaikan informasi mengenai minyak zaitun kepada siswa berdasarkan informasi yang obyektif dan faktual.
Rafael Tan, salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengajak mahasiswa Manado untuk menggunakan media sosial untuk tujuan baik dan tidak menyebarkan informasi buruk tentang kelapa sawit.