Laporan reporter Tribunnews.com Lita Febrian
TRIBUNNEWS.COM – Laporan yang dirilis Badan Energi Internasional pada April lalu menunjukkan bahwa sejak 2019, saham perusahaan kendaraan listrik secara konsisten mengungguli pasar mainstream dan perusahaan mobil tradisional.
Dengan kata lain, ROI perusahaan-perusahaan tersebut meningkat selama periode 2019-2023 dibandingkan produsen mobil tradisional.
Pendiri Vingroup Pham Nhat Vuong berencana menginvestasikan USD 1 miliar atau Rp 15 triliun pada bisnis merek mobil listriknya VinFast untuk memperkuat posisinya sebagai produsen kendaraan listrik.
Dalam lingkungan pasar yang sulit, Vuong, yang juga dikenal sebagai orang terkaya di Vietnam, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pertumbuhan VinFast.
Dana ini menambah arus kas sebelumnya dari Vingroup, mitra, dan pemberi pinjaman eksternal, yang berjumlah lebih dari US$12,9 miliar dari tahun 2017 hingga Maret tahun ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai biaya operasional dan belanja modal VinFast.
Dalam keterangan resminya, Kamis (15/8/2024), Vuong mengatakan: “VinFast telah mencapai titik balik dan dapat berdiri sendiri.”