TRIBUNNEWS.COM, PATI – Tewasnya Burhanis (52 tahun), seorang pedagang rental mobil yang menjadi korban warga sipil, tewas dalam penyerangan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2024) lalu. ). ) telah diketahui. orang baik hati yang suka membantu keluarga yang membutuhkan.
Kesaksian ini disampaikan Harianto, kakak ipar Burhani.
Harianto mengenang Burhani sebagai sosok yang sederhana, pekerja keras, dan diharapkan bersikap baik kepada keluarga serta murah hati.
Jika ada sanak saudara yang membutuhkan bantuan, saudaranya tidak akan bosan-bosannya memberi.
Hari mengatakan, warga Burhani mencari nafkah dari bisnis rental mobil. Usaha ini ia jalankan dari rumah Burhani di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Usaha rental mobil ini menjadi sumber penghasilan Burhani untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya. Almarhum Burhanis (52 tahun), seorang pedagang mobil, tewas Kamis (6/6/2024) pekan lalu dalam penyerangan kelompok bersenjata di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
“Dia bertanggung jawab terhadap keluarganya, jadi anak pertamanya masih kuliah, anak kedua masih SMA, dan anak ketiga masih sekolah SMA,” kata Harianto.
Keluarga Burhani memiliki lima anak. Satu anak meninggal.
“Sebenarnya dia punya empat orang anak, tapi salah satunya sudah meninggal sehingga tidak ada ayah dari anak-anaknya yang mengurus keluarga,” kata Harianto tentang kakak iparnya dan menangis di Tribun Muria.
Burhanis menjadi korban penipuan sekelompok pencuri mobil di kawasan Subersuko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, pada Kamis (6/6/2024).
Ia bersama tiga pria yang bersamanya ingin mengendarai mobil Daihatsu Sigra berwarna putih karena setelah disewa, diketahui pelanggan belum mengembalikannya selama lebih dari seminggu.
Bahkan, mobil tersebut terlihat dibawa ke Pati, Jawa Tengah, berdasarkan data GPS yang dipasang Burhanis di mobil tersebut.
Seorang pencuri mobil meneriakinya dan melukai dia dan ketiga temannya dengan serius. Burhanis meninggal dunia setelah dilarikan ke RSUD Kayen Pati. Pada Kamis malam, polisi menghubungi keluarga Burhani
Harianto mengatakan, mereka menghubungi keluarga polisi di Pati pada Kamis malam, saat bertemu dengan kakak iparnya Burhanis di Desa Sumbersuko, Sukolilo, Pati, dan mengatakan dia meninggal setelah dirawat di rumah sakit.
Keluarga kemudian meninggalkan Karawang untuk menjemput jenazah Burhani dan berangkat ke Pati pada Jumat (7/6/2024) dini hari.
“Pada Kamis malam, orang pertama yang dihubungi keluarga adalah almarhumah,” kata Harianto.
Polisi mengatakan istri saudara laki-laki saya telah meninggal dunia dan pihak keluarga diminta untuk datang ke Bari secepatnya, sekitar pukul 23.30 malam, ujarnya.
“Karena kakak perempuan saya tinggal di Jakarta, kami bawa ke Karawang,” kata Harianto. Jenazah Burhani dimakamkan di Karawang
Sesampainya di Pati, Harianto dan keluarga langsung menuju Kantor Polisi di Pati.
Kemudian kelompoknya mengetahui bahwa adik iparnya telah dibunuh oleh masyarakat Desa Sumbersoko.
“Kemudian kami menandatangani izin otopsi dan menunggu beberapa saat hingga prosesnya selesai,” kata Harianto.
“Saat ini, yang ada hanya harapan agar jenazah secepatnya dikeluarkan dari rumah sakit dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan,” ujarnya.
Prosesi berakhir pada Jumat, 8 Juni 2024 sore. Kemudian setelah magrib, jenazah diberangkatkan ke Karawang dari Pati untuk dimakamkan.
Mereka tiba di Karawang pada Sabtu (8/6/2024) dini hari sekitar pukul 01.30, jenazah dimakamkan setengah jam kemudian.
Atas permintaan keluarga Burhanis, ia dimakamkan di pemakaman sekolah perumahan di Desa Lemahmulya, Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Laporan Penulis: Mazka Hauzan Naufal