Bom Bunuh Diri di Nigeria Tewaskan 18 Orang, Pelaku Gendong Bayi Jalankan Aksinya

TRIBUNNEWS.COM, Nigeria – Sedikitnya 18 orang tewas dalam ledakan bom di wilayah timur laut Nigeria pada Sabtu (29 Juni 2024).

Tiga pria bersenjata menyerang sebuah pesta pernikahan, rumah sakit dan rumah duka di kota Gwoza dekat perbatasan Nigeria-Kamerun.

Menurut Associated Press, pihak berwenang setempat mengatakan tiga korban adalah perempuan.

Motif atau identitas penyerangan tersebut belum diketahui.

Barkindo Saidu, Direktur Tanggap Bencana Negara Bagian Borno, mengatakan serangan pertama terjadi pada upacara pernikahan yang digelar di Gwoza pada Minggu (30 Juni 2024).

Serangan kedua terjadi beberapa menit di dekat rumah sakit, katanya.

Juru bicara Kepolisian Borno Nahum Kenneth Daso mengatakan salah satu penyerangan terjadi sekitar pukul 15.45 waktu setempat dan dilakukan oleh seorang perempuan yang menggendong bayi di punggungnya.

Daso mengatakan wanita tersebut meledakkan bahan peledak di tempat parkir yang ramai.

Sementara itu, serangan ketiga menargetkan rumah duka dimana bahan peledak meledak di aula pernikahan.

“Sejauh ini, 18 orang tewas, termasuk anak-anak, pria, wanita dan wanita hamil,” kata Saidu dalam laporan yang dimuat Al Jazeera.

Sedikitnya 30 orang terluka dalam ledakan tersebut.

Korban dilaporkan mengalami patah tulang tengkorak dan patah tulang panggul.

Presiden Nigeria Bola Tinubu mengutuk serangan teroris tersebut dan menyebutnya sebagai “insiden yang terisolasi.”

Negara Bagian Borno, tempat terjadinya pemboman, dikatakan sebagai negara bagian yang paling kejam dalam lima belas tahun terakhir.

Militan sering melakukan serangan terhadap warga sipil.

Dilaporkan ribuan orang meninggal di Borno dalam lima belas tahun terakhir.

Boko Haram dan afiliasinya Negara Islam di Afrika Barat (ISWAP) adalah kelompok paling kuat di Borno.

Boko Haram juga diketahui kerap memanfaatkan perempuan untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

Dalam salah satu serangan, yang terjadi pada pukul 15:45 (14:45 GMT), seorang wanita yang membawa seorang anak “meledakkan alat peledak rakitan (IED) yang dibawanya di tempat parkir,” kata Dasso.

Sembilan belas orang ‘dengan luka serius’ telah dibawa ke ibu kota Maiduguri sementara 23 orang menunggu untuk dievakuasi.

Sebuah kelompok pro-militer di Gwoza mengatakan dua rekannya dan satu tentara tewas dalam serangan terpisah terhadap pos keamanan.

Tapi, pihak berwenang tidak serta merta menyetujuinya.

Sumber: AP/Al Jazeera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *