TRIBUNNEWS.COM – Pasukan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, kembali membuat tentara Israel kewalahan.
Kini Brigade Al-Qassam telah melakukan serangan mematikan di timur Khan Younis dengan menggunakan bom jenis Shuath.
Brigade Al-Qassam mengirimkan video yang menunjukkan para pejuangnya menargetkan pengangkut pasukan Israel di timur Khan Younis dengan unit Shuath.
Dikutip dari Palestine Chronicle, kelompok tersebut juga mengumumkan penembakan terhadap tentara Israel, dengan sasaran pasukan Israel yang menyerang dengan mortir.
Di Jalur Gaza selatan, Al-Qassam juga mengumumkan telah menyerang pasukan militer Israel menggunakan senjata anti-personil.
Akibatnya banyak tentara IDF yang tewas dan lainnya luka berat.
Serangan itu terjadi di kawasan Hay al-Salam, sebelah timur Rafah.
Brigade Al-Qassam juga menargetkan kapal pasukan Israel Nimir menggunakan peluru kendali Red Arrow di dekat Menara Al-Hussam, Tel Al-Sultan.
Target Nimr yang didokumentasikan melalui video mengakibatkan ledakan dahsyat.
Tak hanya Brigade Al-Qassam, kelompok Jihad Islam Brigade Al-Quds juga melakukan perlawanan mematikan terhadap pasukan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Quds mengatakan mereka telah membombardir kibbutz Nahal Oz dan situs militer menggunakan serangkaian mortir kaliber tinggi.
Kelompok ini juga membombardir Sderot dan permukiman di sekitar Gaza dengan serangan roket pada Minggu (28/7/2024) sore.
Pejuang Al-Quds juga membombardir dengan bantuan mortir dan roket 107 mm tentara dan kendaraan musuh Zionis di daerah Abu Oreiban poros “Netzarim”.
Mereka mengatakan mereka menargetkan derek militer Zionis dan sekitarnya di daerah Al-Zana di poros timur Khan Younis dengan menggunakan tembakan mortir yang berat.
Pejuang Brigade Al-Quds membenarkan bahwa sebuah helikopter Israel mendarat di lokasi tersebut untuk mengevakuasi tentara yang tewas dan terluka setelah derek dan sekitarnya terbakar.
Membombardir mereka dengan mortir, kata mereka, tentara dan kendaraan Israel meledak hebat di pemakaman Bani Suheila, sebelah timur kota Khan Younis. Erdogan mengancam invasi Israel
Menyusul rencana Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan peringatan keras kepada Tel Aviv.
Erdogan mengatakan pada hari Minggu bahwa Turki dapat menyerang Israel seperti yang terjadi di masa lalu di Libya dan Nagorno-Karabakh, meskipun dia tidak mengatakan intervensi seperti apa yang dia usulkan.
Erdogan, yang merupakan pengkritik keras serangan Israel di Gaza, mulai membahas perang tersebut dalam pidatonya yang memuji industri pertahanan negara tersebut.
“Kita harus sangat kuat agar Israel tidak melakukan hal-hal konyol ini terhadap Palestina.”
“Dengan cara yang sama kita memasuki Karabakh, dengan cara yang sama kita memasuki Libya, kita bisa melakukan hal serupa terhadap mereka (Israel),” kata Erdogan seperti dikutip Arab News.
“Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukannya. Kita harus kuat untuk bisa mengambil langkah tersebut,” lanjutnya.
Perwakilan Partai AK tidak menanggapi seruan untuk meminta rincian lebih lanjut mengenai komentar Erdogan. Israel belum memberikan komentar segera.
Presiden sepertinya mengacu pada tindakan Türkiye di masa lalu.
Pada tahun 2020, Türkiye mengirim personel militer ke Libya untuk mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya yang diakui PBB.
Perdana Menteri Libya Abdulhamid Al-Dbeibah, yang memimpin Pemerintah Persatuan Nasional di Tripoli, mendapat dukungan Turki.
Turki membantah terlibat langsung dalam operasi militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, namun tahun lalu mengatakan pihaknya menggunakan “segala cara”, termasuk pelatihan militer dan modernisasi, untuk mendukung sekutu dekatnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)