Blunder Ernando Ari, Handsball Hubner dan Kartu Merah Jordi Amat, Erick Thohir: Jangan Salah-salahan

TRIBUNNEWS.COM – Ernando Ari menjadi salah satu pemain yang nampaknya mendapat pukulan telak pasca kekalahan Timnas Indonesia di Irak, Rabu (6/6/2024).

Hal tersebut tak lepas dari Ernando Ari yang melakukan dua kesalahan pada laga tersebut, salah satunya berujung gol.

Pertama kali terjadi saat ia memblok pemain Irak yang berujung pelanggaran hingga berujung penalti pada menit ke-74.

Beruntung penalti tersebut gagal membuahkan gol setelah eksekusi Aymen Hussein melambung di atas mistar gawang.

Babak kedua semakin mematikan dan berbuah gol kedua Irak pada menit ke-88 yang dicetak Ali Jasim.

Kesalahan Ernando terjadi saat Asnawi Mangkualam mengirimkan umpan kepadanya. Namun kiper Persebaya itu tampak panik saat dua pemain asal Irak langsung menekannya.

Dalam usahanya menghindarinya, Ali Jassim mengambil bola dan mencetak gol. Reaksi Ernando Ari usai melakukan kesalahan pada laga Timnas Indonesia vs Irak, Kamis (6/6/2024).

Usai pertandingan, pemain Timnas Indonesia lainnya pun berusaha memberikan semangat kepada Ernando yang terlihat menangis di lapangan.

Ia tahu kesedihan Hernando berlanjut hingga ke ruang ganti. Dia menunjukkan wajah lelah dan sedih.

Pidato tersebut dibacakan Presiden PSSI Erick Thohir yang menuju ruang ganti usai pertandingan.

Terlihat di unggahan Instagram Erick Thohir, orang pertama di PSSI juga menginspirasi Ernando Ari.

Ia meminta agar tidak ada yang menyalahkan diri sendiri atas kekalahan Timnas Indonesia dari Irak.

“Mengapa?” Erick Thohir yang melihat duka Ernando Ari.

“Tidak ada kesalahan, kami tidak bermain sepak bola dengan satu atau dua orang, kami bermain dengan sebelas orang, tidak ada kesalahan,” lanjutnya.

Faktanya, pada laga Timnas Indonesia vs Irak, bukan hanya Ernando Ari yang melakukan kesalahan.

Setidaknya ada empat kesalahan pada laga itu, dan dua di antaranya dilakukan Ernando Ari.

Dua kesalahan lagi tak menyurutkan dan turut mengubah permainan tim besutan Shin Tae-yong.

Sebelum kesalahan itu terjadi, permainan di Indonesia memang bagus.

Marselino dkk sudah cukup mengejar Irak hingga babak pertama berakhir 0-0.

Sayangnya, hal itu kemudian berubah menjadi bencana. Kesalahan pertama terjadi sembilan menit setelah babak kedua dimulai.

Justin Hubner melakukan handball yang berujung penalti dan gol Irak dari kaki Aymen Hussein.

Tak berhenti sampai disitu, empat menit kemudian Timnas Indonesia harus bermain dengan sepuluh pemain setelah kapten Jordi Amat memimpin.

Kapten timnas Indonesia menyerang pesepakbola Irak di depan kotak gawang.

Potensi gol terbuka jika pemain Irak dibiarkan mencetak gol. Wasit pun menilai perilaku buruk Jordi Amat patut mendapat kartu merah.

Hal ini sangat buruk mengingat masih ada waktu yang lama untuk menjadikannya masih berpeluang menjadi sempurna.

Namun nasib nasi menjadi bubur, apa yang terjadi tidak akan mengubah apa yang sudah ada.

Namun rentetan kesalahan tersebut tentu menjadi review bagi Shin Tae-yong.

Erick pun mengingatkan pentingnya bermain sebagai tim. Jika Anda menang bersama, Anda kalah bersama.

“Jangan salah, kami bermain sebagai sebelas. Kami bangkit sebagai satu tim, kami gugur sebagai satu tim.”

“Mari kita terjatuh pada saat yang sama, mari kita bangkit pada saat yang sama, maju ke depan, masih ada kehidupan, ayo,” jelas Erick Thohir.

Timnas Indonesia masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Filipina Senin (11/6/2024) ini juga di Stadion Gelora Bung Karno. Laga ini menjadi penentu lolosnya tim Garuda ke babak selanjutnya.

Kemenangan akan membuat Thom Haye dkk lolos ke babak ketiga tanpa harus melihat hasil pertandingan lain yang dimainkan di Vietnam.

Erick Thohir pun berharap evaluasi yang dilakukan Shin Tae-yong dan para pemain memberikan hasil yang baik pada laga melawan Filipina.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa Filipina itu tidak mudah, Anda harus bisa bermain lebih baik dari hari ini, jelas Erick Thohir.

Sekadar informasi, Filipina merupakan tim baru yang sangat berbeda dengan laga-laga sebelumnya, terutama dua atau tiga tahun lalu.

Untuk turnamen kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Juni ini, Filipina menambah delapan pemain pribadi ke skuadnya.

Hal inilah yang membuat permainan Pinoy berbeda dengan masa lalu, sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja.

Selain itu, Filipina saat ini memiliki presiden sepak bola baru, John Anthony Gutierrez.

Hasil imbang pada pertemuan pertama di Manila bisa terulang jika timnas Indonesia tidak membaik usai kalah dari Irak.

Hasil imbang akan membuat Timnas Indonesia tidak lolos jika Vietnam yang kini tertinggal satu poin menang melawan Irak di laga terakhir.

(Tribunnews.com/Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *