Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Pengelola Penanaman Modal (BKPM) mendesak Pemerintah ke depan untuk meningkatkan investasi terkait pembangunan manusia.
Saat ini, investasi tersebut bisa diperkuat mulai dari sektor pendidikan, infrastruktur kesehatan, bahkan untuk mencapai gizi anak.
Direktur Kerja Sama Daerah dan Nasional Departemen Penanaman Modal/BKPM Fajar Usman mengatakan investasi ini harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN), Pemerintah ingin mewujudkan proyek Indonesia Emas 2045.
“Isu yang ada untuk meningkatkan peran generasi muda dalam mendorong investasi di Indonesia Emas terutama terkait dengan kesehatan dan gizi anak, pendidikan, dan perawatan anak serta lingkungan dan keberlanjutan,” kata Fajar kepada Indef. digelar di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Ke depan, Kementerian Investasi/BKPM siap untuk lebih fokus berinvestasi di bidang pangan dan infrastruktur kesehatan dan pendidikan serta mengikutsertakan anak atau generasi muda dalam isu lingkungan hidup, lanjutnya.
Fajar menjelaskan, ada alasan untuk meningkatkan peran generasi muda untuk mendorong tujuan Indonesia Emas di tahun 245.
Pertama, Kesehatan dan Gizi Anak. Isinya informasi mengenai dua permasalahan, yaitu penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesehatan generasi muda. Dan meningkatkan akses terhadap fasilitas sanitasi di tempat umum.
Kedua, Pendidikan dan Keamanan Anak. Ada dua permasalahan lain yang perlu diselesaikan, yaitu peningkatan akses pendidikan bagi anak muda dan penghentian pernikahan anak melalui pendidikan. Selain memberikan jaminan sosial yang memadai bagi anak.
Ketiga, Lingkungan Hidup dan Masyarakat. Dengan kata lain, mendorong anak menjadi agen perubahan perubahan iklim.
“Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki keunggulan besar dalam hal sumber daya manusia,” kata Fajar.
Situasi ini merupakan peluang yang baik bagi Indonesia yang didukung oleh kebijakan pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan, tutupnya.