BKKBN Bantah Pil KB Bisa Sebabkan Rahim Kering: Itu Mitos!

Reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyams melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Balai Besar Keluarga Berencana dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo membantah pil KB bisa menyebabkan kemandulan. Menurutnya, hal tersebut hanya mitos belaka.

Faktanya, karena pil KB adalah salah satu bentuk KB, maka pil KB bisa tertunda dalam waktu singkat dan kesuburan bisa kembali cepat setelah dihentikan, kata Dr Hasto dalam keterangannya.

Hasto berpesan agar tidak menikah terlalu dini atau di atas 35 tahun. Menurut Hasto, kehamilan di atas 35 tahun dianggap berisiko.

Jadi hamil di usia 35 sebenarnya sudah tua karena masih ada tiga tahun lagi.

“Kami mohon maaf karena kehamilan di atas 40 tahun mudah dinonaktifkan. Jangan terlalu muda atau terlalu tua untuk hamil.”

Di sisi lain, Dr. Hasto juga berpesan agar masyarakat tidak menikah muda.

“Kalau usianya masih sangat muda, baru 15, 16, 17 tahun dan sedang hamil, maka seringkali persalinannya tidak berhasil karena bayinya dipukul, persalinannya sulit. Seringkali bayi meninggal dalam perjalanan”. .

Saat seorang wanita baru berusia 17 tahun atau hamil 15 tahun, diameter leher rahimnya belum mencapai 10 cm. Padahal, diameter kepala bayi saat lahir adalah 9,9 sentimeter. Karena itu, anak sulit keluar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *