Bisnis Sehat dan Sustain, Kunci Pertumbuhan Laba BSI Capai 21,60 Persen

TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mencatatkan kinerja yang kuat dan berkelanjutan, dengan pertumbuhan sebesar 21,6 persen (year-on-year) pada kuartal III tahun 2024, menjadikan BSI sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan pendapatan tercepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional. Hampir seluruh indikator kinerja keuangan lainnya seperti aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga mencatat pertumbuhan dua digit.

Pada kuartal III-2024, laba bersih BSI mencapai Rp5,11 triliun, meningkat dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,20 triliun. Pertumbuhan laba yang berkelanjutan antara lain merupakan hasil penerapan strategi bisnis yang tepat. BSI tetap fokus pada pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan yaitu segmen konsumer dan ritel dengan komposisi 72,17% dan dana fokus pada pertumbuhan dana murah (CASA) dengan komposisi 61,69% dari total DPK. Selain itu, BSI juga mengoptimalkan basis pelanggannya yang saat ini mencapai 21 juta pelanggan.  

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyambut baik hingga kuartal III-2024 kinerja BSI terus tumbuh kuat, sehat, dan berkelanjutan. ”Kami terus tumbuh dua digit selama kuartal ketiga di tengah kondisi makro ekonomi yang relatif penuh tantangan dengan suku bunga acuan yang tinggi. Namun BI sudah mulai menurunkan suku bunga acuannya, ujarnya. 

BSI, lanjut Hery Gunardi, terus mengembangkan kawasan bisnis potensial dengan kualitas berkelanjutan sembari terus meningkatkan kualitas layanan nasabah khususnya dari sisi digital. 

Di tengah ketatnya persaingan likuiditas perbankan, BSI meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14,92% menjadi Rp 301,22 triliun pada triwulan III 2024, dimana komposisi DPK didominasi oleh produk tabungan yang pada periode yang sama tumbuh sebesar 13,40% (tahun -pada tahun). ) hingga Rp 130,18 triliun. Rasio dana terjangkau (CASA) sebesar 61,69%. 

Peningkatan tabungan ini seiring dengan peningkatan basis nasabah yang meningkat rata-rata 2,5 juta nasabah per tahun sejak merger. Untuk meningkatkan layanan, BSI terus meningkatkan layanan, termasuk mempersiapkan Whatsapp yang akan segera diluncurkan, serta menambah jumlah ATM, EDC, layanan QRIS dan akses agen BSI. 

Di sisi lain, DPK Tabungan Bisnis BSI sendiri sejak September 2024 tumbuh sebesar 34,83% (year-on-year). Tabungan BSI Bisnis merupakan produk perbankan yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan finansial para pelaku usaha, baik usaha mikro, kecil, maupun menengah. 

Tabungan Wadiah juga tumbuh sebesar 19,04%, BSI juga menawarkan kepada nasabah produk-produk khas Syariah seperti Tabungan Haji BSI. Pada triwulan III 2024, Tabungan Haji melonjak menjadi 16,47 juta dengan penetrasi 5,39 juta rekening. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan posisi BSI sebagai pemimpin pasar penyimpanan haji di Indonesia.   

Dengan struktur pendanaan yang kuat, BSI dapat memberikan pendanaan kepada nasabah dengan kualitas yang berkelanjutan. Tercatat pada triwulan III tahun 2024, total pendanaan BSI mencapai Rp267,06 triliun tumbuh 15,28%, tumbuh di atas rata-rata industri sebesar 11,30% pada Agustus 2024. 

Seluruh segmen tumbuh positif double digit, dimana segmen Wholesale tumbuh sebesar 12,17%, segmen Retail sebesar 17,30%, dan segmen Consumer sebesar 16,27%. Pertumbuhan keuangan yang positif dibarengi dengan kualitas yang sehat dengan NPF Bruto sebesar 1,97%. 

Diantara beberapa produk pembiayaan BSI terdapat Produk Pembayaran Emas yang pertumbuhannya meningkat menjadi 143,41% dan memiliki NPF sebesar 0,00%. Produk ini merupakan produk unik BSI yang berpotensi tumbuh secara eksponensial seiring dengan berkembangnya tren investasi emas. Pendanaan tahap emas BSI telah meningkat 5-6 kali lipat sejak merger, didorong oleh kenaikan harga emas yang signifikan.

Hery menambahkan, disiplin fokus bisnis meningkatkan pendapatan margin bagi hasil bank sebesar Rp18,41 triliun tumbuh 11,98% (year-on-year), sementara di sisi lain, fee based income juga tumbuh 30,14% (y/ y) mencapai Rp3,94 triliun. menjadikan jumlah total PPOP BSI. hingga Rp 8,52 triliun dengan pertumbuhan 7,61% (year-on-year). Di sisi lain, terjaganya kualitas tercermin dari turunnya NPF bruto ke level 1,97% dan biaya kredit ke level 0,97%.

Aset BSI mencapai Rp371 triliun pada September, tumbuh 15,91% (year-on-year) dengan return on equity (ROE) sebesar 17,59%.

Masukkan Transaksi Digital BSI

Peralihan transaksi nasabah ke digital juga terus meningkat setiap tahunnya. Transaksi melalui e-channel BSI mencapai 607 juta transaksi atau hampir 50 kali lipat transaksi kasir. Atau sekitar 97,94% transaksi nasabah BSI menggunakan jalur elektronik yang mencapai Rp 709 triliun.

Untuk BSI Mobile, jumlah penggunanya saat ini mencapai 7,5 juta nasabah, dan volume transaksi BSI Mobile mencapai Rp 464,8 triliun dengan total frekuensi transaksi sebanyak 387,6 ​​juta transaksi.

Hery mengatakan, untuk melengkapi layanan BSI Mobile, BSI akan segera meluncurkan Whatsapps yang merupakan pengembangan dari BSI Mobile yang diharapkan dapat menjadi sahabat finansial, sosial, spiritual, dan gaya hidup.  Aplikasi ini akan sangat ramah pengguna dan memiliki fitur-fitur yang sangat menarik yang akan memudahkan semua aktivitas keuangan pelanggan.  Kedepannya, aplikasi keuangan sederhana akan mudah diakses oleh masyarakat tanpa perlu pergi ke cabang.

Dukungan terhadap komitmen nol emisi bersih Indonesia

BSI juga berkontribusi dalam penciptaan aktivitas ramah lingkungan, termasuk penyaluran pembiayaan berkelanjutan senilai Rp62,5 triliun. Didominasi oleh sektor UKM (Rs 34,1 triliun), Mikro (Rs 15,1 triliun), dan Pembiayaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (Rs 6,7 triliun). 

Selain itu, kontribusi juga diberikan untuk kesejahteraan umat dengan menyalurkan dana sebesar Rp189,6 miliar lebih untuk program sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, serta dakwah dan vokasi.                                       

Tahun ini BSI fokus pada proyek pembangunan sarana tempat ibadah baik tetap maupun sementara untuk memberikan kemudahan masyarakat beribadah di fasilitas umum, membangun 20 desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia), membantu 35 UMKM binaan UKM BSI Program Center dan juga mengoptimalkan pendidikan berkualitas di Indonesia dengan memberikan beasiswa berprestasi kepada lebih dari 5.195 orang melalui program beasiswa BSI yang dimulai dengan BSI Maslahat.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *