Bisnis Digital Naik, Pemerintah Optimistis Perekonomian 2024 Tumbuh 5,2 Persen

Laporan reporter Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mengurangi pengangguran, bahkan mencapai tingkat sebelum pandemi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global.

Dengan kinerja baik tersebut, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 mampu mencapai 5,2%. Konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 55 persen produk domestik bruto (PDB).

Hal tersebut disampaikannya dalam pemaparannya pada acara tahunan Grab Business Forum yang tahun ini bertemakan Resilient Business Forward: Paving The Way to The Bolter Future.

Selain Suahasil Nazara, Chatib Basri, ekonom senior dan mantan Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 juga memberikan kritiknya terhadap perekonomian nasional.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada para pemangku kepentingan, termasuk para pelaku ekonomi digital, yang berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional.

“Hanya dengan membuka aplikasi Grab saja sudah membantu meningkatkan permintaan rumah tangga. Jadi saya mengapresiasi peran besar Grab dalam pengembangan gig economy yang telah menciptakan ruang ekonomi baru melalui digitalisasi.” kata Suahasil Nazara dikutip Tribun Jabar, Jumat (16/05/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan I tahun 2024, Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% (disetahunkan), meningkat dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 5,04% (disetahunkan)1.

Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015.

Hal ini menjadi indikator bahwa Indonesia, di tengah tantangan global, tetap memiliki angka perekonomian yang kuat karena tingginya permintaan domestik.

Neneng Goenadi, Country Manager Grab Indonesia, mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan positif perekonomian nasional saat ini membawa harapan dan angin segar bagi para pelaku industri.

Namun penting bagi pelaku usaha untuk terus menjaga daya saing produk atau jasanya, salah satunya adalah meningkatkan produktivitas usaha untuk mencapai kinerja yang optimal.

“Hal inilah yang coba kami hadirkan melalui Grab For Business, yang menawarkan solusi teknologi end-to-end bagi bisnis untuk menyederhanakan proses operasional sehari-hari,” kata Neneng.

Berdasarkan survei Total Economic Impact2 yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Forrester, perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, masih berjuang untuk mengefektifkan proses operasional sehari-hari, mulai dari klaim kompensasi, pengelolaan pengeluaran bulanan hingga penggunaan mobil kantor. , pengiriman barang, pemesanan makanan, hingga tagihan utilitas, terutama karena sebagian besar perusahaan kini mulai menerapkan kebijakan kembali ke kantor

Dalam hasil survei yang sama, dilaporkan bahwa perusahaan memperoleh laba atas investasi sebesar 159% dengan menggunakan layanan Grab For Business yang membantu perusahaan dalam pengelolaan operasional sehari-hari.

Tidak hanya itu, waktu yang dihabiskan karyawan untuk mengelola operasional sehari-hari juga berkurang lebih dari 11.500 jam setiap tahunnya.

Roy Nugroho, Direktur Grab For Business, Grab Indonesia, mengatakan pihaknya menyadari kebutuhan bisnis perusahaan terus berkembang agar mampu beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.

“Untuk itu, Grab For Business hadir dengan beragam solusi end-to-end yang terintegrasi untuk menyederhanakan pengelolaan berbagai fungsi karyawan sehari-hari melalui satu portal.”

Grab For Business, sebagai bagian dari solusi Grab B2B, menawarkan beragam solusi teknologi yang terintegrasi dalam satu portal untuk meningkatkan produktivitas bisnis.

Saat ini Grab For Business telah melayani lebih dari 8.600 pelaku usaha di Indonesia, mulai dari usaha kecil hingga besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *