Bisa Jadi Negara Importir Beras Terbesar, Pemerintah Harus Tingkatkan Produksi

Laporan reporter Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty meminta pemerintah meningkatkan produksi beras dalam negeri untuk menjamin ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani setempat.

Hal ini dicatat Saadiah dari estimasi terbaru rasio beras nasional tahun 2024 yang diupdate Mei 2024, bahwa Indonesia mempunyai kapasitas impor beras hingga 5,17 juta ton sepanjang tahun 2024, dan realisasi impor Januari hingga April 2024 adalah sebesar mencapai 1,77 juta. ton dan rencana impor Mei 2024 Desember 2024 sebesar 3,40 juta ton.

“Sudah ada perkiraannya, Pemerintah harus mengharapkan hal ini, mendorong peningkatan produksi padi lokal melalui pengembangan teknologi pertanian yang lebih baik, pemberian subsidi pupuk dan benih yang lebih baik, serta pengelolaan irigasi yang lebih baik,” ujarnya. Jumat (9/8/2024).

Impor beras sebesar 5,17 juta ton pada tahun 2024 akan menjadi rekor impor beras terbesar, melampaui impor beras pada tahun 1999 yang mencapai 4,75 juta ton.

“Jika impor beras mencapai 5,17 juta ton, maka dipastikan Indonesia akan menjadi importir beras terbesar di dunia, melampaui negara tetangga Filipina yang rata-rata mengimpor 4 juta ton beras setiap tahunnya,” ujarnya.

Saadiah menekankan pilihan untuk mengubah sumber pangan, dimana kita tidak lagi bergantung pada satu jenis pangan atau produk pertanian tertentu, dalam hal ini beras.

“Hal ini harus dilakukan dengan mengembangkan produksi dan konsumsi berbagai jenis pangan untuk menjamin keamanan pangan yang baik dan mengurangi risiko yang timbul dari ketergantungan pada satu jenis sumber pangan,” ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan Perkiraan Neraca Nasional 2024 terakhir yang dimutakhirkan pada Mei 2024, Indonesia mempunyai kapasitas impor beras hingga 5,17 juta ton sepanjang tahun 2024, dan realisasi impor Januari hingga April 2024 mencapai 1,77 juta ton dan rencana impor mulai bulan Mei. sampai Desember 2024 total 3,40 juta ton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *