Bintang Baru Bersinar di Festival Patjar Merah Kecil, TaCita Gelar Ajang Sastra Anak Indonesia 2024

TRIBUNNEWS.COM – Dengan semangat membangkitkan literasi anak dan apresiasi sastra anak Indonesia, Yayasan Anak Cerita Cita (TaCita) kembali menggelar Anugerah Sastra Anak Indonesia 2024.

Ajang bergengsi ini digelar dalam rangka Festival Patjar Merah Kecil, sebuah acara tahunan yang menjadi wadah bagi anak-anak pecinta literasi mulai tanggal 29 Juni hingga 7 Juli 2024. 

Salah satu daya tarik Festival Patjar Merah Kecil tahun ini adalah karya sastra yang dipamerkan. Beragam karya sastra anak berkualitas, mulai dari novel, kumpulan cerpen hingga puisi, dipamerkan dan dapat dinikmati pengunjung.

Proses kurasi yang ketat dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari para ahli di bidang sastra anak, memastikan hanya karya terbaik yang terpilih. Puncak acara Festival Patjar Merah Kecil 2024 yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 2024 di Pos Blok Jakarta adalah pengumuman hasil Kurasi Sastra Anak. 

Industri buku anak di Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa, hal ini sesuai dengan temuan Jurnal Obsessi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, DOI: https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.3330 yang menunjukkan bahwa di sepuluh tahun terakhir industri buku cerita anak telah mengalami evolusi yang sangat signifikan dari buku cetak ke buku digital.

Dari penerbit besar hingga penerbit indie. Juga dari format berbayar hingga e-book gratis yang disediakan oleh berbagai platform dan instansi pemerintah. Belum lagi individu yang menerbitkan buku sendiri. Kini menerbitkan buku sangatlah mudah.

Banyak yang berlomba-lomba menulis cerita anak dan menerbitkan buku anak. Namun dari sekian banyak karya yang tersebar, kita perlu mengetahui buku mana yang terbaik melalui kurasi yang berintegritas. Dalam semangat mencari sastra anak yang bagus, Penghargaan Sastra Anak Indonesia 202 hadir sebagai wadah bagi para penulis berbakat untuk memamerkan karyanya. 

Dimulai oleh Yayasan Anak Cita Story (TaCita), sebuah lembaga swadaya masyarakat nirlaba yang bertujuan mendorong terciptanya ekosistem positif dan produktif bagi dunia buku anak di Indonesia.

TaCita bekerjasama dengan banyak institusi dan komunitas, seperti patjarmerah, Ayo Dongeng Indonesia, KELIR, SCBWI Indonesia, Reading Bugs, KIBA ITB, Dongeng Bengkimut, Turtale Academy, Pustakalana Library, Rembuku, Read Aloud Indonesia, Paberland, Alliance Mekar At Four, Kawan – Pembaca, penulis, ilustrator, editor, penerbit dan semua sahabat TaCita. 

Sebuah kolaborasi hebat dan luar biasa yang menciptakan keterlibatan publik yang cukup besar. 1 Hadiah Sastra Anak Indonesia merupakan item baru bagi panitia yang diadakan dalam waktu terbatas, dimulai tanpa godaan atau janji apapun kepada siapapun dalam pelaksanaannya. Namun, partisipasi dan dukungan besar menanti acara ini. 

Sejak 18 Mei hingga 1 Juni 2024, TaCita menerima 265 saran buku dari pembaca, pengarang, ilustrator, penerbit, dan penerbit. serta internal TaCita yang juga merupakan tim kuratorial. 

Semua sukarela, gratis. Saran dilakukan melalui Google Form, hingga pengiriman buku fisik langsung ke TaCita.

Dari 265 proposal, 60 eksemplar buku fisik dikirimkan ke TaCita. Jumlah proposal meliputi 156 penulis, 149 ilustrator, dan 131 penerbit. Pada tanggal 2 Juni hingga 6 Juni 2024, Tim Kurator akan menyelenggarakan maraton secara daring dan luring.

Tim kuratorialnya adalah Ahliana Afifati Sani, Anggita Jogi Hutabarat, Elfira Prabandari, Mochamad Ariyo Faridh Zidni. Kriteria kurasinya adalah (1) Buku cerita anak bergambar, (2) Narasi fiksi dan nonfiksi, (3) Diterbitkan pada Januari 2019 hingga Mei 2024, (4) Buku fisik atau digital, (5) Ditulis oleh penulis dan ilustrator Warga . Bahasa Indonesia (WNI), (6) Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah Indonesia, (7) Buku tanpa kata/silent book, (8) Buku cerita anak yang dapat diakses oleh masyarakat umum di Indonesia, berbayar maupun gratis. Tidak ada buku yang diterbitkan dalam jumlah terbatas. 

Setelah melalui proses yang panjang, dengan waktu yang singkat dan terbatas, dari 265 proposal, telah berhasil dikurasi sebanyak 127 buku. Kemudian buku-buku yang dikurasi dinilai kembali oleh para juri.

Dalam proses penjurian, ada dua orang juri yang mengundurkan diri karena bukunya masuk dalam 127 buku yang lolos kurasi. Hakim yang mengundurkan diri adalah Evelyn Ghozalli dan Dewi Tri Kusumah. 

Masa penjurian awal dilaksanakan pada 6 Juni hingga 16 Juni 2024. Penjurian juga akan berlanjut hingga 2 menit sebelum pengumuman 20 karya sastra anak Indonesia terpilih pada 16 Juni.

Juri terdiri dari Prof. Riris K. Toha Sarumpaet, M.Sc., Ph.D. (ketua juri), DR. Riama Maslan Sihombing M.Sn., Reda Gaudiamo, Herdiana Hakim, Ph.D., Dwi Renya Roosaria, S.H., Mochamad Ariyo Faridh Zidni S.Hum atau Kak Aio dan Claudine Patricia. 

Ratusan saran yang telah dikurasi dan menjadi Seleksi 20 Sastra Anak Indonesia TaCita, telah diumumkan pada 16 Juni 2024, Pra-Event Patjar Merah Kecil di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta.

Dari 20 sastra anak Indonesia terpilih, terpilihnya 1 sastra anak Indonesia diumumkan TaCita pada Sabtu 29 Juni 2024 jam. 16.00 WIT di Panggung Taman Patjar Merah Kecil (Festival Literasi dan Pasar Buku Anak) di Blok Pos, Pasar Baru, Jakarta.

Kami mengajak teman-teman media untuk berpartisipasi dan membantu menyebarkan tentang Anugerah Sastra Anak Indonesia 2024 yang pertama di Indonesia. 

Dengan semangat gotong royong, TaCita bersama mitra sukses menyelenggarakan Penganugerahan Sastra Anak Indonesia 2024 yang menjadi tonggak penting peningkatan literasi anak di Indonesia.

Kesuksesan Penganugerahan Sastra Anak Indonesia 2024 menjadi bukti minat terhadap sastra anak semakin meningkat. Saya berharap kerjasama ini terus berlanjut dan menghasilkan karya-karya yang lebih inspiratif.

Mari kembangkan sastra anak Indonesia, sebarkan Festival Patjar Merah Kecil dan temui para pencipta buku anak. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *