Billboard Raksasa di Mumbai Ambruk, 14 Orang Tewas, 74 Luka-luka

TRIBUNNEWS.COM – Baliho setinggi 100 kaki di Ghatkopar Timur, Mumbai runtuh pada Senin (13/5/2024), malam waktu setempat.

Baliho berukuran besar ini tumbang akibat petir dan angin kencang yang menerpa tempat tersebut.

Polisi Mumbai mengatakan papan reklame itu jatuh sekitar pukul 16.30 waktu setempat, seperti dilansir Washington Post.

Dalam video streaming tersebut, terlihat langit kelabu dipenuhi debu saat menara runtuh, menghantam SPBU dengan hantaman dahsyat.

Tak hanya itu, papan tersebut juga menghantam beberapa rumah di pinggir jalan ramai sehingga menimbulkan banyak masalah.

Menurut laporan NDTV, pelat baja yang menempel pada papan tersebut merusak atap beberapa mobil di SPBU tersebut saat terjatuh.

Petugas penyelamat langsung sampai di lokasi dan langsung menyelamatkan para korban.

Dalam gambar dari tempat kejadian, tim darurat terlihat sedang bekerja dan terlihat mengerjakan puing-puing setelah papan runtuh.

Rekaman video yang dramatis menunjukkan petugas penyelamat menarik korban keluar dari bawah papan reklame yang jatuh dan menggunakan peralatan listrik untuk memotong logam tersebut.

Seorang pegawai negeri mengatakan 80 orang telah diselamatkan.

“Kami telah menyelamatkan 80 orang,” kata seorang pejabat pemerintah, seperti yang dilaporkan BBC.

Runtuhnya papan tersebut menewaskan 14 orang dan melukai 74 lainnya.

Dari korban luka, 44 orang masih dirawat di rumah sakit, dan satu orang berada dalam kondisi kritis, lapor surat kabar Indian Express.

Menurut pihak berwenang setempat, 31 orang telah keluar dari rumah sakit.

Pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki apakah perusahaan yang mendukung pengumuman tersebut berhak melakukan pengaturan tersebut.

Alasannya, ukuran baliho tersebut lebih besar dari ukuran yang diperbolehkan.

Pemberitahuan telah dikeluarkan kepada perusahaan, memintanya untuk menghancurkan bangunan tersebut dan segera memindahkan semua material tersebut dari kota.

Sementara itu, Ketua Menteri Negara Bagian Maharashtra, Eknath Shinde, mengatakan di media sosial bahwa pemerintah negara bagian harus menyelidiki insiden tersebut dan mengajukan kasus pembunuhan kepada pihak berwenang.

Ia mengatakan pemerintah akan membiayai pengobatan korban luka, dan keluarga korban meninggal akan menerima hingga Rp 6.000.

Diketahui, badai debu yang terjadi pada Senin kemarin tidak hanya menyebabkan papan besar tersebut tumbang.

Beberapa pohon tumbang di beberapa bagian kota, kondisi jalan dikatakan buruk dan terjadi kebakaran.

Banyak penerbangan telah dibatalkan atau dijadwalkan ulang di bandara kota.

Curah hujan dikatakan sebagai faktor penentu iklim Mumbai.

Musim hujan terjadi pada bulan Juni hingga September.

Namun kali ini, musim hujan datang lebih awal di Mumbai.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Lebih banyak berita terkait Mumbai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *