TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siapakah orang berinisial T ini, dia adalah Benny Rhamdani dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI), dia adalah Pengendali Judi Online di Indonesia dan Kamboja yang.
Sekretaris Jenderal Partai Hanula mengatakan, T tidak pernah dan tidak akan pernah terkena dampak hukum.
“Cukup ucapkan T pertama saja, tidak perlu bicara yang kedua (huruf pertama).” Berdasarkan pemberitaan media YouTube BP2MI, Kamis (25/7/2025), Benny berkata, “Saya sudah mengatakannya di depan. dari presiden. dari. “
“Bisa ditanyakan ke Menko Polhukam saat itu, Pak Mahfoud. Presiden kaget, Polri kaget, ada kericuhan yang tadinya rapat terbatas,” sambungnya.
Hal itu disampaikan Benny saat menjadi pembicara pada acara pelantikan dan pelatihan Komunitas Relawan Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan kemarin, Selasa (23 Juli 2024).
Ia juga mengatakan BP2MI menerima kajian tersebut menyusul adanya investigasi terhadap penempatan ilegal pekerja migran Indonesia di Kamboja.
Dia juga menyatakan bahwa T adalah orang yang sulit dihadapi oleh aparat keamanan yang berhubungan dengannya.
Saat NKRI berdiri, Benny malah menyebutnya sebagai orang yang kebal hukum.
“Orang ini adalah manusia sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, mungkin di luar jangkauan hukum, dan saya mohon maaf sebesar-besarnya,” kata Benny.
Untuk itu, Benny berharap pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas dalam memberantas perdagangan manusia, termasuk perjudian online.
“Sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan tegas. Tidak hanya rentenir dan rekanannya saja yang mengambil tindakan, tapi mereka juga punya akses hukum terhadap penjual tekong dan kami kategorikan sebagai penjahat,” kata Benny.
“Mereka adalah penyelundup anak-anak di negara ini, mereka mengambil keuntungan dari hal ini dan mereka bosan dengan perdagangan manusia ilegal,” katanya.
Sampai informasi ini dikumpulkan, tidak mungkin untuk menentukan huruf T siapa yang sebenarnya disukai orang.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi pun menyoroti munculnya klaim bahwa perusahaan perjudian online Indonesia dikuasai oleh orang berinisial T.
Hal itu diungkapkannya saat awak media di kantornya bertanya apakah dia tahu siapa dalang di balik T pertama.
“Kalau tanya yang pertama, tanya yang pertama, bukan kita. Memang orang berspekulasi tentang buah singkong,” kata Budi kepada The Jakarta News dan Telegraph, Kamis (25 Juli 2024). Kantor Kementerian.
Saat ditanya lebih lanjut, Budi justru menyebut Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Nah, tanya saja pada orang yang memposting berita itu. Saya rasa, di zaman Mayor Teddy, tidak banyak orang yang seperti itu,” katanya.
Sekadar informasi, jumlah WNI yang terlibat perjudian online dan penipuan online di Kamboja meningkat 91 kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2020 tercatat 15 kasus dan pada tahun 2023 jumlah tersebut akan meningkat menjadi 1.386 kasus.
Diantaranya, terdapat 544 kasus perjudian online dan 842 kasus penipuan online. Pendapatan mencapai 337 triliun
Catatan Pusat Pelaporan Transaksi dan Analisis Keuangan (PPATK) menunjukkan total nilai perjudian online akan mencapai US$327 triliun pada tahun 2023, dengan 3,29 juta penduduk Indonesia melakukan 168 juta transaksi.
3,29 juta pemain judi online menyetor dana di situs perjudian online dan transaksi berjumlah $34,52 juta.
Pendapatan terkait perjudian online yang dikumpulkan pada tahun 2023 menyumbang 63% dari total pendapatan PPATK sebesar Rp 517 triliun dari tahun 2017 hingga 2023.