TRIBUNNEWS.COM – Kelompok perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah, melanjutkan operasi militernya terhadap pangkalan militer Israel di Gaza di sepanjang perbatasan dengan wilayah Palestina.
Rangkaian serangan Hizbullah ini merupakan aksi balas dendam terhadap Israel setelah tentara Israel sebelumnya mengebom kota-kota di Lebanon.
Hizbullah mengumumkan pada Rabu, 1 Mei 2024, bahwa pejuangnya melakukan empat operasi terhadap sasaran Israel dan pasukan militer di sepanjang perbatasan dengan Palestina yang diduduki.
Senada dengan itu, Hizbullah kembali menegaskan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk mendukung tekad rakyat Palestina di Jalur Gaza serta perlawanan mereka yang berani dan terhormat.
Serangan ini juga sebagai respons atas serangan Israel terhadap desa-desa dan rumah-rumah warga sipil di Lebanon selatan.
Berikut rincian operasi militer Hizbullah terhadap sasaran militer Israel di sepanjang perbatasan Palestina:
1. Pada pukul 08:15, pejuang Hizbullah menyerang sekelompok penjajah Israel dengan roket dan peluru artileri di dekat barak Biranit.
2. Pada pukul 17.00, pejuang Hizbullah mengebom sebuah bangunan di pemukiman Metulla dengan senjata yang sesuai.
3. Pada pukul 17.35, militan Hizbullah melancarkan serangan roket ke dua rumah di pemukiman Shtula dan menghantamnya dengan akurat.
4. Pada pukul 17.50, pejuang Hizbullah melancarkan serangan roket ke alun-alun Ruissat al-Alam di bukit Kfar Chuba di Lebanon yang diduduki.
Di hari yang sama, Wahid Tufaili (Abu Haidar), seorang anggota gerakan perlawanan Hizbullah, terbunuh di Deir al-Zahrani, Lebanon selatan.
Hizbullah mengklaim Wahid syahid saat berperang melawan Israel untuk membebaskan wilayah Al-Quds yang diduduki.
Sumber: Al Mayadeen