Jutaan mata tertuju ke layar saat Presiden Joe Biden bertemu dengan calon dari Partai Republik sekaligus mantan Presiden Donald Trump dalam acara yang diselenggarakan CNN di Atlanta, Amerika Serikat, pada Kamis (27/06) malam.
Selama sembilan puluh menit, kedua veteran politik itu saling bertukar kata dan celaan. Biden membuka perdebatan dengan menuduh Trump bertanggung jawab atas “perekonomian yang terjun bebas” ketika ia mulai menjabat pada tahun 2020.
“Kamu cengeng dan kalah dalam pemilu terakhir,” kata Biden, mengacu pada klaim Trump bahwa pemilu tersebut dicurangi.
Miliarder asal New York itu menanggapinya dengan penilaian pedas terhadap kinerja pemerintahan Biden. “Dia tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia melakukan pekerjaannya dengan buruk. Dan inflasi membunuh negara kita. Ini benar-benar membunuh kita,” kata Trump.
Trump juga mengklaim dirinya adalah presiden “terbaik” dan membantah berhubungan seks dengan Stormi Daniels saat istrinya sedang hamil. “Saya tidak berhubungan seks dengan bintang porno,” katanya.
Klaimnya sangat beragam sehingga pembawa acara CNN David King berkomentar tentang bagaimana “Donald Trump telah merusak mesin pengecekan fakta lebih dari yang bisa saya hitung malam ini,” katanya.
Salah satu tugas terbesar Biden pada debat pertama adalah menghilangkan keraguan pemilih mengenai usianya yang kini 81 tahun dibandingkan Trump yang berusia 78 tahun. Kedua kandidat tersebut tercatat sebagai presiden tertua dalam sejarah AS.
Masalahnya, Biden beberapa kali ketahuan gagap atau berbicara seolah-olah sedang mengoceh selama debat, lapor Reuters. “Saya tidak mengerti apa yang dia katakan di akhir kalimatnya. Saya tidak yakin dia tahu apa yang dia katakan,” kata Trump.
Pembawa berita CNN, Abby Phillips, menyuarakan sentimen serupa, dengan berkomentar bahwa “jawaban Biden di sini tidak lengkap dalam banyak kasus,” katanya.
Dua sumber kampanye Partai Demokrat mengatakan kepada CNN bahwa presiden terkena flu beberapa hari lalu. Biden juga menekankan bahwa Trump hanya “tiga tahun lebih muda”. Kontroversi antara Gaza dan Ukraina
Dari sisi kebijakan luar negeri, kedua kandidat terutama membahas kebijakan AS dalam perang di Jalur Gaza dan Ukraina.
Trump mengatakan dukungan Washington terhadap perang Ukraina melawan invasi Rusia telah merugikan perekonomian negara.
“Perang ini seharusnya tidak dimulai. Andai saja kita punya pemimpin sejati dalam perang ini. “Biden memberi Ukraina $200 miliar atau lebih, uang yang sangat besar,” kata Trump.
Dia juga mengkritik “penghalang” Bidno terhadap Israel di Jalur Gaza. “Anda harus membiarkan mereka melakukan tugasnya. Biden tidak menginginkan hal itu karena dia sudah seperti orang Palestina. Tapi mereka tidak menyukainya karena dia orang Palestina yang lemah,” ujarnya lagi.
Sebaliknya, Biden menyerang sikap Trump terhadap NATO dan menekankan dukungannya terhadap Israel dalam “menghilangkan” Hamas. Menurutnya, organisasi yang masuk dalam daftar teroris Amerika Serikat dan Uni Eropa merupakan satu-satunya pihak yang menolak perdamaian. Persaingan ketat
Debat CNN akan dilanjutkan dengan debat kedua dan terakhir sebelum pemungutan suara. “Tidak ada kandidat yang bisa kalah dalam debat pertama ini,” kata koresponden DW Washington, Ines Paul.
Uniknya, debat akan digelar tanpa penonton di studio dan dengan mikrofon yang bisa dimatikan oleh produser untuk mencegah kandidat melebihi waktu bicaranya.
Pembahasannya bahkan lebih awal, sebelum masing-masing partai mengadakan konvensi untuk meresmikan pencalonan calon perseorangan.
Sekitar 6 dari 10 anggota Partai Republik mengatakan mereka sangat puas atau puas dengan Trump, dibandingkan dengan sekitar 4 dari 10 anggota Partai Demokrat yang mengatakan mereka puas dengan kinerja Biden, menurut jajak pendapat terbaru AP-NORC.
Jajak pendapat terbaru Universitas Quinnipiac juga menunjukkan tren serupa, dengan Trump memperoleh 49 persen suara nasional dibandingkan dengan 45 persen suara untuk Biden.
Rzn/as (ap, afp, rtr)