TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Joe Biden akhirnya buka suara pada Minggu (1/9/2024) tentang gelombang protes warga Israel yang mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Warga Israel marah dengan kurangnya keseriusan pemerintahan Netanyahu dalam mempertahankan gencatan senjata yang mengakibatkan terbunuhnya enam sandera oleh Hamas.
Menanggapi kejadian tersebut, Joe Biden mengaku merasakan perasaan serupa yang dirasakan masyarakat Israel.
Biden mengungkapkan hal tersebut ketika ditanya tentang upaya Netanyahu sejauh ini untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan membebaskan sandera.
Ketika wartawan bertanya apakah Netanyahu sudah berbuat cukup, Biden menjawab dengan tegas, “Tidak.”
Pernyataan itu disampaikan Biden kepada wartawan pada Senin malam (2/9/2024) saat konferensi pers Gedung Putih yang membahas penemuan enam sandera Israel oleh IDF.
Salah satu dari enam sandera yang menjadi sorotan media Gedung Putih adalah Harsh Goldberg-Polin, seorang warga negara Amerika-Israel berusia 23 tahun.
Lemahnya upaya Netanyahu yang berujung pada kematian Harsh juga menuai kritik dari media Amerika terkait strategi gencatan senjata Biden di Gaza.
Dalam konferensi pers tersebut, Biden juga ditanyai apa rencana AS selanjutnya agar kejadian yang menimpa Harsh tidak terulang kembali.
Dia bertanya kepada Biden apakah AS dapat mendorong kesepakatan penyanderaan antara kedua pihak pada minggu ini.
“Kami sangat dekat dengan itu (perjanjian pertukaran sandera) dan harapan itu selalu ada,” kata Biden kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters Tribune.
Dalam jumpa pers tersebut, Biden mengakui dirinya dan Wakil Presiden Kamala Harris juga bertemu dengan tim perundingan sandera AS.
Biden mengaku kaget dan geram atas pembunuhan enam sandera, terutama Hersh Goldberg-Polin.
Bagi Biden, prioritasnya saat ini adalah membahas langkah selanjutnya yang harus diambil dalam upaya pembebasan sandera yang tersisa. Tanggapan Netanyahu terhadap Biden
Menanggapi pernyataan Biden, Netanyahu mengatakan dia yakin AS harus menekan Hamas, bukan Israel, terutama setelah kematian enam sandera.
“Setelah semua ini, kenapa kita diminta serius? Mengapa kita diminta memberikan konsesi? Lalu pesan apa yang harus diberikan kepada Hamas? Netanyahu mengatakan pada konferensi pers di Yerusalem pada hari Senin.
Mengutip Reuters Tribune, Netanyahu mengatakan dia tidak percaya Biden atau siapa pun yang serius ingin mencapai perdamaian harus menuntut Israel memberikan lebih banyak konsesi kepada Hamas.
Netanyahu percaya bahwa mereka yang mencari perdamaian harus menuntut agar Hamas mematuhi tuntutan Israel dalam negosiasi, bukan sebaliknya.
(Trunnews.com/Bobby)