Seperti dilansir reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mengajarkan anak untuk mengembangkan kulit yang sehat dan bersih ternyata bisa memberikan banyak dampak positif bagi para ibu.
Hal tersebut dibenarkan oleh Made Sanitca Indah, Sp.DVE, dokter kulit dan dokter hewan RS Brawjiaya.
Berbicara pada acara ulang tahun Momam yang ke 5 di Jakarta, ia mengatakan: “Jadi bakalan jadi suguhan banget buat semua anak. Rutinitas sehari-hari, terutama perawatan kulit yang sehat. Benar-benar menciptakan perlindungan bagi mereka sendiri.” / 2024).
Dr Indah selanjutnya menjelaskan efek positif menjaga kulit tetap sehat dan bersih.
Pertama, anak mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
Padahal, ketika anak memiliki kulit yang bersih dan sehat, ia akan semakin percaya diri saat berkumpul dengan temannya.
“Anak lebih percaya diri dengan teman sebayanya dan juga lebih mudah bergaul. Kenapa bisa percaya? Karena kulitnya tidak gatal, tidak ada kemerahan,” kata dr Indah.
“Kadang saat bayi masih kecil, ibu saya pemalu (saat gatal atau ada masalah kulit), sehingga pergerakan bayi lebih terbatas,” ujarnya.
Kedua, kelebihan lainnya adalah anak lebih aktif dalam beraktivitas.
Biasanya ketika anak mengalami masalah kulit seperti bau badan, mereka enggan bermain.
Ia menjelaskan: “Bisa juga saat basah, bau badan bisa membuat Anda ingin keluar rumah. Aktivitas di luar ruangan dibatasi.
Itu sebabnya orang tua harus mengembangkan perawatan kulit sejak dini.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menjadikan kebiasaan berenang lebih menyenangkan.
Namun, ada hal penting yang harus diingat orang tua saat mandi.
Selain memerhatikan kandungan sampo dan kondisioner, orang tua juga harus ingat bahwa ada batasan maksimal waktu mandi anak.
“Berenang sebaiknya tidak lebih dari 10 menit, seperti yang selalu saya sampaikan kepada pasien. Misalnya anak saya pakai sabun ini, kenapa kulitnya masih kering? Bahkan 30 menit,” jelas dr Indah.
Berenang lebih dari 10 menit tidak disarankan karena kulit bagian atas anak masih tipis.
Kondisi ini membuat kulit anak lebih rentan mengalami pembusukan. Lama kelamaan, kulit anak bisa menjadi kering.