Betapa Munafiknya Performa Arsenal, Mental Letoi di Liga Champions Belum Berubah

Berita Tribun.

Mentalitas Arsenal melemah setiap kali bermain tandang di kompetisi bergengsi seperti Liga Champions Eropa.

Terbaru, Arsenal gagal mencuri kemenangan saat bertandang ke Atlanta pada matchday pertama Liga Champions 2024/2025.

Pada Jumat (20/9/2024) di Stadion Geoffrey, Arsenal nyaris kalah jika bukan karena penyelamatan gemilang David Roy dalam situasi penalti.

Selain itu, Arsenal juga kurang agresif saat menghadapi Atalanta karena absennya Martin Odegaard sebagai kapten tim.

Pada akhirnya, skor tanpa gol hanya bisa memberi Arsenal satu poin melawan Atalanta. Kiper Arsenal Spanyol nomor 22 David Ray memberikan penghormatan kepada penonton di akhir pertandingan putaran pertama Liga Champions UEFA antara Atalta Bergamo dan Arsenal di stadion Atleta Azzurri di Italia di Bergamo pada 19 September. 2024. (Foto oleh Isabella Bonotto/AFP) (Isabella Bonotto/AFP)

Hasil imbang melawan Atalanta tentu bukan hasil yang diharapkan Arsenal karena digadang-gadang bisa memenangkan pertandingan.

Faktanya, Arsenal kalah melawan Atalanta dan hanya berhasil meraih satu poin

Arsenal berada di urutan ke-16 klasemen Liga Champions setelah meraih satu poin dari matchday pertama.

Selain itu, tidak mampu mencuri poin penuh dari kandang Atalanta merupakan bukti mental malas Arsenal.

Penampilan Arsenal di bawah asuhan Ardena kurang memuaskan, terutama di Liga Champions.

Hanya bisa dikatakan bahwa laporan Arsenal yang kurang impresif musim lalu terhenti di 8 putaran terakhir.

Dalam lima laga kandang Liga Champions yang mereka jalani musim lalu, Arsenal hanya berhasil mencuri satu kemenangan melawan sang lawan.

Satu-satunya kemenangan Arsenal diraih saat London Gunners mencuri tiga poin dari Sevilla. Penyerang Arsenal asal Brasil #06 ditantang oleh gelandang Arsenal asal Serbia #06 selama pertandingan sepak bola Grup B Putaran Pertama Liga Champions UEFA 3 antara Sevilla FC dan Arsenal di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan pada 24 Oktober di Sevilla. 09 Gabriel Yesus (kiri). 2023. (Christina Quigler/AFP)

Selain kemenangan ini, Arsenal hanya mencatatkan satu hasil imbang dan tiga kekalahan pada musim lalu.

Arsenal mendapat hasil imbang setelah mencuri satu poin dari tim tuan rumah PSV Eindhoven di babak pembuka.

Sedangkan Arsenal mengalami tiga kekalahan saat bertandang ke Lens, Porto, dan terakhir Bayern Munich.

Hasil imbang Arsenal baru-baru ini saat bertandang ke markasnya di Atlanta menegaskan bahwa pola pikir pasukan Arteta tidak berubah selama bermain di Liga Champions.

Arsenal yang belum memenangkan gelar Liga Champions pertama mereka, seringkali membuat mereka ketakutan ketika bermain di kandang lawan mereka.

Selain itu, rata-rata skuad Arsenal masih muda dan banyak yang kurang pengalaman di Liga Champions.

Alhasil, tak heran jika Arsenal kerap gagal meraih hasil positif di laga Liga Champions. Pertandingan tandang di Liga Champions berbeda dengan Liga Inggris

Jika performa tandang Arsenal di Liga Champions kurang impresif, berbanding terbalik dengan performa tim di Liga Inggris.

Arsenal lebih baik karena sulit membobol gawang saat bermain di pertandingan liga lokal.

Fakta bahwa Arsenal tidak terkalahkan dalam 11 laga tandang terakhirnya di kompetisi paling elite dunia itu menjadi buktinya.

Arsenal mengalahkan Tottenham dalam pertandingan tandang terakhir mereka dalam derby London utara.

Arsenal memiliki 10 kemenangan, 1 seri dan tidak ada kekalahan dari 11 pertandingan tandang terakhir mereka. Striker Manchester City Norwegia #09 Erling Holland (kanan) menantang bek Arsenal Prancis #02 William Lindaza (kiri) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Emirates Stadium pada 23 Oktober 2023 di London. bersaing dengan (ADRIAN DENNIS/AFP)

Arsenal menjalani 11 pertandingan tanpa kemenangan saat bertandang ke kandang Manchester City, Stadion Etihad.

Meski gagal mencuri poin penuh, setidaknya kiper Arsenal berhasil mencatatkan clean sheet saat menjamu The Citizens.

Jika kita rekap, Arsenal berhasil meraih 31 poin dari kemungkinan 33 dalam 11 pertandingan terakhirnya.

Arsenal telah mencetak total 31 gol, kebobolan 3 gol dan mencatatkan 9 clean sheet saat bermain tandang.

Hal ini sekali lagi kontras dengan hiruk pikuk Arsenal bermain di Liga Inggris sekaligus berlaga di Liga Champions.

Ini menunjukkan bahwa skuad Arsenal saat ini kekurangan revolusi psikologis seperti yang dimiliki Arteta.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *